Mandailing Natal, Jejakkriminal.net - Sejumlah warga di Desa Tandikek Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal saat ini merasa cemas dan ketakutan akibat seringkali didatangi orang tertentu yang meminta agar mereka tidak berkomunikasi dengan keluarga Sumardi Korban penganiayaan oleh oknum polisi bertugas di Polsek Lingga Bayu sebagai Kanit Intelkam bernama Sabaruddin Nasution alias SN bersama dua anaknya Rahmad Shah (RS) dan Ajib Shah (AS) beberapa minggu lalu.
"Kami takut bg, saat ini kami kerap didatangi orang orang itu, kami diminta tidak ikut campur dan jangan berkomunikasi dengan keluarga sumardi atau siapapun", sebut seseorang melalui sambungan telephone yang namanya dirahasiakan demi keamanan beliau, Sabtu (1/2/25).
Bahkan saat ber telepon dengan media,warga tersebut pun sempat mendengar ada suara berisik di depan rumah, ia pun meninggalkan ponselnya dalam keadaan hidup sembari berlari melihat ke depan.
" Aduh beginilah pak nasib kami disini, setiap saat didatangi, kami ketakutan padahal kami diintimidasi padahal kami gak tau apa - apa", akunya.
Warga tersebut pun menyebutkan bahwa terkait tuduhan kepada Sumardi sebagai penadah sawit curian atau berondolan itu tidak benar.
" Disini sering ada pencurian sawit, yang selalu dituduh adalah orang Sumardi padahal itu kemarin pelakunya ya orang sini juga,tapi yang selalu dituduh ya Sumardi,"ucapnya.
Ia menyebutkan kondisi mereka saat ini makin sulit apalagi setelah oknum polisi penganiaya Sumardi yakni SN dan kedua anaknya ditahan.
" Setiap hari kami didatangi terutama kami yang pendatang ini, bahkan medsos kami, Fb kami diperiksa mereka, kami gak boleh mendukung Sumardi dan keluarganya, kami dicecar mereka", tandasnya.
Warga tersebut juga merasa heran, kalau memang Sumardi adalah seorang penadah sawit curian kenapa tak dari dulu, kenapa baru sekarang setelah kasus ini ada.
" Kita bukan mau bela sana sini, kita hanya mau jujur, justru yang pencuri dan penadah itu ya orang - orang sini juga, tapi kami - kami yang difitnah, seperti bang Sumardi ini", bebernya..
Ia mengaku saat ini sejumlah warga di Desa Tandikek merasa cemas dan ketakutan, mereka didatangi tiap hari, diintimidasi jangan ada berkomunikasi dan memberikan informasi ke keluarga Sumardi.
Karena itu mereka berharap agar Kapolres Madina dapat menurunkan anggotanya memberikan rasa aman kepada mereka, sehingga mereka merasa nyaman menjalani kehidupannya sehari-hari.
" Mohonlah pak Kapolres turun kesini lihat kondisi kami, kami tertekan ketakutan kami selalu diintimidasi", pungkasnya.(MJ)
Posting Komentar untuk "Sejumlah Warga di Tandikek Merasa Cemas Akibat Diintimidasi, Butuh Perlindungan Kapolres Madina"