JEJAK KRIMINAL.NET, Garut- Dalam pelaksanaan Bantuan keuangan desa atau Bankeudes di wilayah kabupaten Garut TA 2024, prioritas nya adalah membangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan atau jalan usaha tani di lingkungan pedesaan, namun ada yang beda dalam pelaksanaan tentang bantuan keuangan desa yang sudah salurkepada desa rancasalak, kecamatan kadungora, kabupaten garut, provinsi jawa barat.
Sesuai pengajuan proposal diawal tahun 2023 Realisasi bantuan keuangan desa di rancasalak, yaitu tentang pembangunan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di tiga titik, hal tersebut di lontarkan Sekdes Cecep, ketika di konfirmasi di ruang kerjanya.
"Anggaran turun pada tanggal 15 di bulan desember pak, dengan nilai anggaran enam ratus kurang pak, dan itu di realisasikan untuk spam di tiga titik, karena bersangkutan untuk program stunting, nah untuk anggaran pertitik nya seratus sembilan puluh sekian pak", tandas sekdes, Rabu (12-02-2025) di ruang kerjanya.
Setelah di lakukan wawancara dengan sekdes, awak media melakukan kunjungan pembangunan SPAM di lokasi yang cukup memakan waktu yakni di Kp. Cikedokan rt 02 rw 16, setelah sampai disana terpantau pembangunan pamsimas yang masih dalam kondisi pembenahan tanpa ada nya papan informasi proyek pembangunan.
Menurut keterangan dari sejumlah warga di lingkungan, pembangunan tersebut telah di kerjakan warga lain yang tidak di kenal dan hanya Rw yang ada di waktu pekerjaan, " teacan pak neme kie we upami anu damel na abi ge te tarerang da pa rw anu sareng na oge kantena artos artos mah te aruninga manawi atu taros ken ka pak rw", tandas warga dalam bahasa sunda, Rabu (12-02-2025).
Seusai di lokasi kampung Cikedokan awak media langsung terjun kekampung yang lainnya, namun di dua titik ini cukup mencengangkan ketika awak media melakukan wawancara di lokasi pembangunan di kp. nangoh tongoh dan lagi lagi pembangunan tersebut nampak belum tuntas dan tidak di sertai sebuah papan informasi.
"ie teh di borong pak genep jutaen, te kahartos pak lah matak cekap we sampai kakie nya da ari kedah nomokan mah timana, nya barang da meni hese, tah upami anggaran sabraha sabrahana mah te uninga pak", ungkap warga dalam bahasa sunda, yang tidak mau di sebut namanya.
Seusai nya, awak media langsung menuju kelokasi terakhir yang berada Kp. Batu garut dan disana telah di temukan pembangunan penampungan air bersih yang berada di tanah milik warga, adapun tentang pembangunan tersebut pemilik tanah menjelas kan awal mula datangnya program yang berdiri di lahan milik nya.
" Tah kie pak kapungkur teh nya, wios atu cenah didie saur pa teh rw teh, derweh ngabangun didie di lahan abi, der weh te seer nyarios nanaon abdi ge te ajak damel da sarai rai weh tapi kin we wios te nanaon, pokona mah abdi mah teterang weh kanten dana dana kitu mah, te terang we pokonamah, ungkap pemilik lahan.
Dalam hal ini, seluruh pembangunan tentang SPAM atau penyaluran air bersih warga di wilayah pembangunan di desa rancasalak, kecamatan kadungora ini dengan seutuh nya tidak mengetahui asal usul anggaran dan biaya yang sudah di keluarkan, padahal apapun jenis anggaran nya warga wajib mengetahui serta pengelolaan nya.
Padahal program SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) ini adalah sistem yang mengelola proses penyediaan air bersih untuk masyarakat dimana SPAM mencakup perencanaan, pengadaan, pengolahan, dan pendistribusian air minum kepada sejumlah KPM.
Secara terpisah Sekdes Rancasalak Cecep, memberi tanggapan ketika di hubungi lewat Whats Ap dan di pertanyakan tentang pembangunan pamsimas yang keadaan nya di duga mangkrak serta tidak adanya papan informasi, " itu pembangunan nya belum beres pak dan akan di lanjut, kalo papan informasi ya saya akan cek dulu kelapangan pak", tambah nya, Kamis (13-02-2025)
Adapun tentang permasalahan ini, Kepala desa rancasalak bungkam ketika di hubungi lewat aplikasi whast Ap untuk yang ke dua kali nya, padahal apapun program nya demi kepentingan warga ini, kepala desa wajib mengetahui nya secara gamblang.
(TIM JEKRIM.NET)
Posting Komentar untuk "Diduga Tidak Transparan, Proyek SPAM Tiga Titik di Desa Rancasalak Garut Masih Tahap Pekerjaan Telan Anggaran Hingga 500 Juta Lebih"