2 Minggu Satu Keluarga Tidur di Bawah Tenda Akibat Rumah Roboh Tertimpa Pohon di Singengu Jae

Mandailing Natal, Jejakkriminal.net-

Salah satu pohon besar di Desa Singengu Jae, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal tumbang hingga menimpa satu unit rumah warga pada, Selasa (29/01/25) sekira pukul 02:00 Wib dini hari.

Rumah tersebut terbuat dari papan diketahui adalah tempat tinggal satu keluarga bernama 'Sutan Ali Hasan Lubis bersama istri dan empat orang anaknya (tiga diantaranya masih duduk dibangku sekolah).

Saat turun ke lokasi pada, Kamis 13/02/25 (16 hari setelah peristiwa) berdasarkan pantauan langsung dilapangan, awak media belum menemukan tanda-tanda adanya perbaikan pada rumah yang menjadi korban tertimpa pohon tersebut.

Yang paling miris dan menyedihkan, sejumlah wartawan yang melakukan peninjauan langsung dilokasi pada saat itu menemukan Ali Hasan bersama istri dan empat orang anaknya masih berlindung dibawah tenda biru seadanya karena rumah mereka yang telah roboh ditimpa pohon besar tersebut sudah tidak layak lagi untuk ditempati.

Saat ditanyai Ali mengaku setelah kejadian dini hari itu, paginya Kepala Desa Singengu Jae bersama Camat Kotanopan dan Masyarakat langsung datang melihat kondisi rumahnya, namun pemerintah Desa dan Kecamatan masih mencari solusi untuk mendapatkan bantuan guna memperbaiki rumah tersebut.

"begitu kejadian, paginya pak Kades bersama Camat dan masyarakat langsung datang bang melihat kondisi disini, pak kades juga telah memberikan bantuan untuk membantu biaya kami sementara, namun untuk memperbaiki rumah ini, pemerintah desa dan kecamatan masih mencari solusi bang agar kami sekeluarga bisa kembali ke rumah, karena saya tidak memiliki biaya untuk memperbaikinya bang", ungkapnya (13/02/25).

Ali Hasan yang kesehariannya hanya bekerja sebagai seorang pedagang kecil (warung kopi dan mie) sementara Istri tidak memiliki pekerjaan, dari usaha itulah pasangan suami istri ini menghidupi empat orang anaknya dengan membuka usaha kecil diatas tanah warisan keluarga (menumpang diatas tanah warisan kakek).

Kepada wartawan, Pasutri ini mengaku sudah hampir tiga minggu (16 hari) pasca kejadian mereka terpaksa tidur dibawah tenda seadanya akibat ketiadaan biaya untuk merenovasi rumah yang telah hancur tertimpa pohon tersebut, namun cukup disayangkan mulai kejadian itu, baru dihari ke 16 Pemerintah Daerah meninjau kondisi mereka dengan membawa sembako dan selimut, bukan untuk membicarakan bagaimana solusi agar rumah tersebut dapat segera di renovasi.

Hal ini tentunya menjadi teguran buat Pemkab Madina yang dinilai kurang perhatian terhadap masyarakatnya yang sedang tertimpa musibah.

"Saya membutuhkan biaya untuk merenovasi rumah ini bang agar bisa kembali saya tempati bersama istri dan anak saya, dan sampai saat ini saya masih tidur dibawah tenda pondok kecil ini bang", ujar Ali sambil menundukkan kepala menahan kesedihan.

Sementara itu, Kepala Desa Singengu Jae 'Erwin Effendi Batubara saat berada dilokasi menyampaikan kepada wartawan begitu kejadian pihaknya telah melaporkan hal itu kepada Camat Kotanopan dan dilanjutkan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.

"Begitu kejadian, kita langsung melaporkannya ke Camat Kotanopan, dan pak Camat pun sudah melanjutkannya ke Pemkab Madina, upaya pembersihan pun sudah kita lakukan bang", sebut Kades Singengu Jae.

Terpisah saat dikonfirmasi wartawan, Camat Kotanopan 'Agus Salim mengatakan bahwa hari kamis tanggal 13/02/25 Pemkab Madina melalui dinas sosial dan BPBD sudah meninjau rumah tersebut dan menyerahkan bantuan awal, Pemkab pun akan membantu pembangunan rumah tersebut namun untuk besaran nilainya belum diketahui.

"Kalau memang ada dermawan yang membantu 'Alhamdulillah' sebab untuk membangun rumah itu agar bisa ditempati kembali mungkin membutuhkan biaya agak besar, walaupun begitu dalam waktu dekat ini Forkopimcam akan melaksanakan gotong royong untuk pembongkaran rumah dan pembersihan material kayu", ujar camat dikutip dari berita Mandailingpos.com.(MJ)

Posting Komentar untuk "2 Minggu Satu Keluarga Tidur di Bawah Tenda Akibat Rumah Roboh Tertimpa Pohon di Singengu Jae"