Majalengka, jejakkriminal.net-
Penyebaran kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka tampaknya didominasi akibat perilaku laki-laki seks laki-laki (LSL).
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengatakan, persentase penyebaran akibat perilaku LSL dari total 1.073 kasus HIV/AIDS selama 2001 - 2023 mencapai 40,7 persen.
Menurut dia, jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dibanding kelompok rentan lainnya, di antaranya, wanita penjaja seks (WPS) yang mencapai 15,6 persen, dan ibu rumah tangga (IRT) 14,7 persen.
Peringkat selanjutnya ada pelanggan penjaja seks (PS) yang mencapai 14,3 persen, dan perilaku suami jajan sembarangan ini yang pada akhirnya menularkan ke kalangan IRT," ujar Dedi Supandi saat ditemui di Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (1/1/2025).
Bahkan, pihaknya pun sempat terkejut melihat persentase kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka akibat dari perilaku LSL menjadi yang tertinggi dibandingkan lainnya.
Ia mengatakan, perilaku semacam itu sangat berpotensi menularkan HIV/AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan hingga kini belum ada obatnya tersebut.
Selain itu, temuan kasus baru selama kurun Januari - November 2024 mencapai 211 orang, dan tidak menutup kemungkinan bakal bertambah, karena belum termasuk data pada bulan ini.
"Upaya untuk mencegah penyebaran dan termasuk penanggulangan HIV/AIDS harus menjadi tugas bersama, sehingga tidak hanya Dinkes, tetapi semua OPD juga harus turun," kata Dedi Supandi.
Dedi menyampaikan, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi seluruh pihak dalam menekan kasus HIV/AIDS melalui edukasi dan sosialisasi untuk mengubah perilaku seks tidak aman.
Pasalnya, perilaku seks yang tidak aman dari mulai tidak menggunakan pengaman atau kondom hingga sering berganti-ganti pasangan, dan pemakaian narkoba yang menggunakan jarum suntik membuat potensi penyebaran HIV/AIDS semakin besar.
"Dibutuhkan kepedulian dari semua pihak untuk menanggulangi HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka, dan termasuk mendorong berbagai program pencegahannya," ujar Dedi Supandi.
(Hendar suhendar)