Majalengka, jejakkriminal.net-
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, meminta sekolah menggandeng pengusaha catering lokal dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pihaknya mewanti-wanti jangan sampai realisasi program unggulan Presiden-Wakil Presiden RI tersebut justru memesan makanan dari luar Kabupaten Majalengka.
Sebab, menurut dia, catering asal Kabupaten Majalengka dipastikan memiliki kualitas dan mampu bersaing untuk menyiapkan makanan bergizi bagi para siswa dalam program itu.
Saya titip kepada kepala sekolah apabila MBG sudah dilaksanakan jangan sampai memesan dari luar Majalengka," kata Dedi Supandi saat ditemui usai Sosialisasi Peraturan Bupati (Perbup) Majalengka tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di Islamic Center, Jalan Siti Armilah, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (17/12/2024).
Bahkan, jika diperlukan makan bahan-bahan untuk menyiapkan makanan bergizi gratis tersebut harus dipastikan dibeli dari pasar tradisional di wilayah Kabupaten Majalengka.
Dedi mengatakan, pihak sekolah pun diminta berkolaborasi dengan Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (Peka) binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Majalengka.
Pasalnya, kader-kader Peka yang tersebar di semua kecamatan se-Kabupaten Majalengka tersebut telah dibekali pelatihan tata boga, sehingga bisa dilibatkam dalam program MBG.
Dalam Kelompok Peka juga terdapat kader TP PKK, dan beberapa di antaranya sudah dinaungi BUMDes, sehingga bisa dikolaborasikan untuk program MBG," ujar Dedi Supandi.
Dedi menyampaikan, kolaborasi semacam itu untuk memberdayakan pelaku usaha katering lokal sekaligus untuk mendongkrak sektor perekonomian di Kabupaten Majalengka.
Pihaknya mengakui, program MBG juga lebih dari sekadar meningkatkan gizi para pelajar, tetapi dirancang untuk mendukung perekonomian lokal, khususnya di Kabupaten Majalengka.
"Kami sangat berharap ketika MBG dilaksanakan pada tahun depan jangan sampai memesan katering dari luar daerah, tetapi dari Majalengka saja," kata Dedi.
(Hendar suhendar)