Antisipasi Potensi Bencana, BPBD Majalengka Bakal Patroli ke Jalur Maupun Lokasi Wisata

by Rani Antika Lubis Desember 24, 2024 Posting Komentar

Majalengka, jejakkriminal.net-

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka bakal berpatroli rutin ke semua jalur hingga lokasi wisata selama masa libur Natal dan tahun baru (nataru).

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Rachmat Kartono, mengatakan, patroli itu untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi pada momen nataru.

Menurut dia, patroli dilakukan juga untuk menindaklanjuti Surat Edaran Kemendagri terkait antisipasi potensi bencana hidrometeorologi selama libur Natal dan tahun baru.

Patroli ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan unsur TNI, Polri, Satpol PP, pemadam kebakaran, dan lainnya," kata Rachmat Kartono saat ditemui di BPBD Kabupaten Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Senin (23/11/2024).

Ia mengatakan, semua unsur tersebut juga bakal dilibatkan dalam posko siaga yang beroperasi mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 sesuai surat edaran Kemendagri.

Sejauh ini, pihaknya telah melaksanakan patroli ke sejumlah jalur menuju lokasi wisata alam maupun hingga objek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka.

Pasalnya, jalur-jalur tersebut diprediksi bakal dilintasi banyak masyarakat dari Majalengka dan sekitarnya selama periode libur nataru kali ini, sehingga harus dipastikan keamanannya.

"Kami bersama stakeholder terkait akan mengintensifkan patroli tersebut selama masa libur nataru untuk mengantisipasi potensi kerawanan bencananya," ujar Rachmat Kartono.

Rachmat mengimbau, seluruh wisatawan yang berkunjung ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Majalengka untuk selalu berhati-hati dan mewaspadai potensi bencana.

Bahkan, pihaknya telah memasang peringatan semacam itu ke sejumlah destinasi wisata, khususnya wisata alam yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Majalengka.

"Pada musim hujan seperti sekarang, wilayah selatan Majalengka yang banyak destinasi wisata alamnya termasuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, sehingga harus selalu waspada," kata Rachmat.

(Hendar suhendar)