Aksi Buruh Tuntut Kenaikan UMK Majalengka, Berlangsung Ricuh

Majalengka, jejakkriminal.net-

Aksi demo buruh di Kabupaten Majalengka yang menuntut kenaikan UMK lebih tinggi dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) RI Nomor 16 Tahun 2024, sebesar 6,5 % berlangsung ricuh, saling serang antara anggota serikat pekerja, Kamis (12/12/2024).


Demo berlangsung di kawasan Sentra Industri Kecil Menengah (SIKIM) di ruas jalan Lingkar Utara, Cikasarung Majalengka tempat digelarnya rapat Dewan Pengupahan.


Semula aksi demo berjalan aman dengan pengamanan ketat aparat kepolisian yang menerjunkan 250 personil. Orasipun silih berganti antara ketua dan pengurus serikat pekerja.


Menjelang siang tiba- tiba pendemo saling serang, saling pukul hingga sebagian berlari ke perkebunan yang penuh ilalang. Di sana mereka saling hajar tidak peduli orang melerai dan bahkan terkena pukulan.


Aksi saling pukul dan saling serang ini menurut informasi yang diperoleh dilatarbelakangi adanya salah seorang ketua asosiasi buruh yang terkena pukul anggota asosiasi buruh lain dan tidak jelas sengaja atau tidak yang bersangkutan melakukan pemukulan.


Melihat ketuanya terkena pukulan, anggota asosiasi buruh yang ketuanya terkena pukul tersulut emosi hingga akhirnya saling serangpun terjadi.


Informasi lain menyebutkan, kericuhan dipicu adanya kurangnya koordinasi dan komunikasi antar serikat buruh sehingga muncul ketidak sepahaman dan adu mulut terjadi hingga saling dorong dan saling pukul antar buruh.


Petugas Kepolisian berupaya melerai namun sebagian buruh turun ke jalan dan perkebunan hingga akhirnya keributan terus berulang, mereka saling kejar dan saling pukul, dan mengakibatkan beberapa buruh terluka dibagian wajah dan dilarikan ke RSUD Majalengka.


Pada pukul 15.00 sebagian buruh mulai meninggalkan tempat digelarnya rapat dewan pengupahan, namun sebagian lagi tetap bertahan di kawasan Sikim untuk mengawal sidang pleno yang nampak alot.


Salah seorang perwakilan buruh Riki Subagja menyebutkan, keributan kericuhan terjadi akibat kurangnya komunikasi yang baik diantara perwakilan serikat pekerja dengan para buruh hingga menimbulkan kesalahpahaman, berlanjut saling dorong dan saling pukul.


Ada beberapa yang mengalami luka dibagian wajah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan.


Sementara itu salah seorang buruh Cicih menyebutkan, aksi demo yang dilakukannya menuntut upah lebih besar dibanding yang ditetapkan pemerintah. Karena jika kenaikan hanya 6,5 % maka kenaikan upah hanya sebesar kurang ebih Rp 200.000 saja.


Inginnya jangan kelima terendah dari kabupaten kota lain, kalau kenaikan 6,5 %, upah di Kabupaten Majalengka masih kelima terendah,” ungkapnya.


Sementara itu untuk pengamanan aksi demo Polres Majalengka mengerahkan 250- personil gabungan dari unsur kepolisian, TNI dan Satpol PP.


Menureut keterangan Wakapolres Majalengka Kompol Asep Agustoni, semua personel telah ditempatkan sesuai titik pengamanan. Pengamanan sesuai SOP dan tidak ada anggota yang membawa senpi namun lebih mengedepankan sikap humanis.



( Ihin Solihin )

Posting Komentar untuk "Aksi Buruh Tuntut Kenaikan UMK Majalengka, Berlangsung Ricuh"