Kuningan, jejakkriminal.net-
Masa kampanye dalam tahapan Pilkada Serentak 2024, menjadi momentum bagi para pasangan calonnya menarik simpati masyarakat untuk dapat memilihnya sebagai kepala daerah. Akan tetapi, tak bisa lantas sekonyong-konyong koder masyarakat langsung terpikat oleh pasangan calon kontestan Pilkada Serentak 2024.
Ada yang memilih karena sejalan dengan visi-misi hingga apa yang diprogramkan paslon. Ada yang simpati melihak sosok figur para calon kepala daerah. Ada pula yang sekadar ikut-ikutan hasil survei. Pun, ada yang terbawa arus buaian janji-janji politik. Namun, satu hal yang tidak diperbolehkan adalah melakukan intimidasi, mau itu secara ancaman apalagi tindak kekerasan, memaksa seseorang untuk memilih salah satu paslon Pilkada Serentak 2024.
Wah Gawat! Di Kuningan, Ditemukan Surat Suara Pilkada 2024 Sudah Tercoblos di Gambar Paslon Nomor anu… Honorer Diintimidasi Timses Seperti halnya apa yang diungkapkan Ketua Bawaslu Kuningan, Firman, Selasa 12 November 2024, di sela giat sosialisasi pengawasan partisipatif di Wisma Pepabri, kawasan wisata Linggajati, Kecamatan Cilimus, bahwa pihaknya menerima curhatan beberapa pegawai pemerintah Non-ASN atau honorer di lingkup Pemerintahan Kabupaten Kuningan, yang mengalami intimidasi dari salah satu Timses Paslon Pilbup Kuningan 2024. “Memang, sejauh ini kami hanya mendapatkan temuan, bukan berbentuk laporan dari masyarakat.
Bahwasannya, ada pegawai honorer yang mendapat ancaman tidak diloloskan menjadi PPPK oleh salah satu Timses Paslon Pilbup Kuningan 2024,” bebernya. Seperti diketahui, saat ini proses penerimaan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) sedang berlangsung tahapan seleksinya. Maka, bisa dipastikan pegawai honorer yang merasa terancam tersebut adalah peserta seleksi PPPK 2024 di lingkup Pemerintahan Kabupaten Kuningan.
“Belum laporan sih, baru sebatas komunikasi dengan honorer yang dimaksud,” tutur Firman. Bawaslu mengharapkan proses tahapan demi tahapan Pilbup Kuningan 2024 dapat berjalan baik dan kondusif, tanpa ada ekses apapun. Kuningan “Jangan ada intimidasi kepada semua pihak, karena ini pesta demokrasi, jadi harus riang gembira,” tegas Ketua Bawaslu Kuningan. Kepada awak media Firman menyerukan, “wartawan jika mendapatkan temuan pelanggaran Pilkada, harap segera melaporkan, jangan dinanti-nanti,” pungkasnya***
(M.Nasir.N./ Roni)