Warga Resah Minta Pemko Siantar Hentikan Penangkaran Sarang Walet Di Bangsal Kelurahan Melayu Siantar


Warga Resah Minta Pemko Siantar Hentikan Penangkaran Sarang Walet Di Bangsal Kelurahan Melayu Siantar

Rabu, 02 Oktober 2024, Oktober 02, 2024
Jejak Kriminal Net.
Pematangsiantar,
01/10/2024.
Masyarakat Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, meminta Pemko Siantar melalui dinas terkait untuk segera menertibkan sejumlah usaha penangkaran burung walet yang berada di seputaran Jalan Dr. Wahidin, dan Jalan Tanah Jawa.
Apalagi gedung bertingkat Penangkaran Sarang Burung Walet berdiri kokoh di Jalan Tanah Jawa, Gang Mendut persis di depan Kantor Lurah Melayu.

Keberadaan gedung-gedung bertingkat tersebut yang hanya dihuni burung dan nyamuk itu, dinilai sudah sangat meresahkan dan mengganggu kenyamanan warga masyarakat apalagi saat warga ingin melaksanakan Ibadah Sholat.

Suara kaset yang diputar dari gedung-gedung tersebut membuat warga mengalami gangguan pendengaran akibat dari suara burung walet yang tak berhenti berbunyi selama  24 jam.


Tak hanya itu sarang walet yang  dihuni oleh nyamuk itu dikhawatirkan akan menjadi sarang penyakit menular seperti gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti).


“Terus terang, kami warga disini sangat terganggu sekali dengan suara-suara burung walet dari gedung bertingkat itu. Kuping kami pun pekak mendengarnya karena gak berhenti-berhenti berbunyi,” ujar Warga sekitar yang masih trauma karena baru di timpa musibah kebakaran, sembari menunjuk gedung sarang walet yang tampak jelas dari depan Masjid Al-Munawaroh, Gg. Karya Islam, Selasa (02/10/2024).

Warga menilai pemilik sarang walet terlalu egois dan terang-terangan mengabaikan kenyamanan warga sekitar dengan memutar suara kaset burung walet dari pagi sampai larut malam hari.


“Gak pagi, gak siang, gak malam, suara walet terus menerus kami dengar disini, tapi pemiliknya gak pernah ada ditempat. Maksud dia disuruhnya kami dengarin suara waletnya itu, sementara dia gak ada di gedung itu,” ujar Warga yang mengaku sudah sangat kesal dengan keberadaan gedung sarang walet di lingkungannya tersebut.

Menurut Warga, dalam hal ini Pemko Siantar terkesan tutup mata, karena Penangkaran walet ini seharusnya jauh dari pemukiman warga. Tak hanya itu suara walet tersebut juga menggangu aktivitas ibadah warga, terutama di waktu sholat.


“Mungkin karena nilai ekonomisnya yang menjanjikan, jadi dibiarin aja gitu gedung sarang walet itu beroperasi sesuka hati mereka atau mungkin karena ada backing-nya pengusaha walet itu sehingga suka-sukanya aja bikin gedung walet ditengah pemukiman warga seperti ini,” pungkasnya.

Hal tersebut juga diamini oleh warga lainnya yang mengaku sudah tak bisa berbuat apapun untuk mencegah penangkaran walet beroperasi. Bahkan menurutnya Dinas terkait, sampai saat ini tidak sekalipun melakukan penindakan dan penertiban terhadap gedung-gedung yang berisikan burung walet dan juga nyamuk.

Sementara itu, Lurah Melayu Sugianto SH, saat dikonfirmasi awak media terkait penangkaran sarang burung walet 29/09/2024 mengatakan, kemarin sudah kita panggil pemiliknya dan di hadiri ketua RW, RT, Babinkamtibnas dan Babinsa untuk menindaklanjuti keluhan warga agar secepatnya pengusaha tersebut menutup penangkaran sarang walet yang sudah meresahkan warga kata Sugianto kepada awak media.
(Gucci Heri)


TerPopuler