Innalillahi Wainnailaihi Roji'un, Miris! Masyarakat Kurang Mampu di Madina Kerap Cari Donasi Biaya Perobatan


Innalillahi Wainnailaihi Roji'un, Miris! Masyarakat Kurang Mampu di Madina Kerap Cari Donasi Biaya Perobatan

Kamis, 17 Oktober 2024, Oktober 17, 2024

Mandailing Natal,Jejakkriminal.net - Separah inikah Madina? Banyaknya masyarakat di Kabupaten ini yang hidup di bawah garis kemiskinan kerap kali mengharapkan uluran tangan dermawan demi untuk membantu biaya perobatan.


Permasalahan ini trending di Madina, dan biasanya mereka baru terbantukan setelah terpulish di grup-grup Whatsapp melalui open donasi. Sungguh miris memang didengar, seakan hal-hal yang urgen bagi kehidupan warga di Madina bisa luput dari perhatian pemerintahnya, Kamis (17/10).


Yang masih hangat di grup Whatsapp saat ini adalah putri ketiga pasangan Zulkifli Rambe dan Eva Damayanti, Adiba Al Karimah (6 th), warga Desa Malintang Jae, Kecamatan Bukit Malintang. Menderita penyakit kelainan pada otak, dan sudah lima tahun lebih.


Pemerhati Kebijakan Publik, Tondi Rangkuti yang juga Ketua Yayasan Martondi Heritage Indonesia, merasa prihatin atas situasi yang dihadapi oleh masyarakat Madina, yang harus bergantung pada donasi untuk kebutuhan mendesak.


"Fenomena ini menandakan adanya celah dalam pelayanan sosial dan kesehatan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintahnya. Seharusnya pemerintahnya harus lebih proaktif," katanya, via seluler.


Ini dikatakannya karena kondisi demografi sosial di Kabupaten Madina yang penduduknya banyak tinggal di daerah pedesaan, yang jauh dari akses kesehatan yang memadai.


"Pemerintah Madina harus memperkuat program jaring pengaman sosial dan layanan kesehatan dasar. Selain itu, sistem pendanaan kesehatan inklusif juga harus disiapkan agar masyarakat tidak lagi bergantung pada donasi publik untuk kebutuhan kritis," ucap Tondi.


"Sebagai solusi, saya mengusulkan agar Pemerintah Madina meningkatkan kerjasama dengan lembaga filantropi lokal, sektor swasta, serta organisasi sosial. Seperti yayasan kami, untuk membangun program pendanaan jangka panjang yang dapat diakses oleh masyarakat kurang mampu. Ini bisa berupa pembentukan dana kesehatan daerah atau penguatan BPJS Kesehatan, sehingga warga yang membutuhkan tidak perlu mencari donasi secara sporadis," usul Tondi.


Menurutnya, langkah-langkah ini dapat memberikan perlindungan yang lebih komprehensif kepada masyarakat, dan dapat mencegah situasi serupa terulang di masa depan. Di samping pemerintahnya juga harus melakukan sosialisasi lebih intensif mengenai program kesehatan yang sudah ada, dengan memastikan fasilitas kesehatan di daerah terpencil berfungsi secara optimal.(MJ)

TerPopuler