Asahan, jejakkriminal.com-
Ratusan masyarakat Desa Buntu Pane Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan,hadang dan usir sejumlah aktivis mahasiswa yang akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Desa Buntu Pane, Kamis (10/10) sekkra pukul 12:30 WIB.
Kedatangan belasan masa yang datang mengaku dari pemuda dan Mahasiswa Aktivis Sumatera Utara (Pena Sumut) ini, berencana akan melakukan aksi demonstrasi di kantor Kades Buntu Pane, datang mengendarai sepedamotor dan mobil pickup yang membawa soundsistem.
Namun, sebelum sampai di Kantor Desa Buntu Pane, ratusan warga Buntu Pane langsung melakukan aksi penghadangan dan pengusiran pada pendemo, karena tidak terima Kepala Desa (Kades) Buntu Pane,Manten Aperi Simbolon SH dituding melakukan korupsi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
"Pergi kalian dari sini. Jangan kalian buat kegaduhan dengan memfitnah Kades kami. Desa kami ini sudah aman dan tenteram. Jangan kalian demo Kades kami. Kades kami orangnya amanah dan baik, " teriak Rudi salah seorang warga yang melakukan aksi pengusiran.
"Kalau kalian mendemo Kades kami. Kami ratusan warga Buntu Pane yang akan berhadapan dengan kalian. Tidak senang kami Pak Manten kalian fitnah sebagai orang yang korupsi, " teriak Andri, warga Dusun I Buntu Pane.
Setelah mereka dihadang dan di hardik oleh ratusan warga, namun mahasiswa bertahan tidak mau pergi dari Desa. Melihat hal itu, warga langsung emosi dengan melempari belasan mahasiswa dan pemuda yang akan berdemo dengan telur busuk dan air mineral.
"Cepat pergi kalian dari sini. Kalau tidak,tak bisa pulang kalian dari sini. Jangan kalian pancing kemarahan kami. Ini desa kami yang kami cintai, jangan kalian kotori, " tegas warga sembari mengusir aktivis.
Kericuhan saling tarik dan dorong sempat terjadi antara warga dengan aktivis mahasiswa ditengah jalan. Beruntung, polisi yang sedari tadi mengawal aksi melakukan pengamanan langsung sigap menyelamatkan mahasiswa dengan menyuruh mereka pergi.
Karena sudah ada amukan massa yang emosi dengan melihat kedatangan mereka, para aktivis mahasiswa langsung pergi belarian pergi meninggalkan desa Buntu Pane. Warga langsung berhenti mengejar pendemo, karena sudah pergi.
Terpisah, Kades Buntu Pane Manten Aperi Simbolon SH yang dikonfirmasi wartawan, Kamis (10/10) di lokasi, mengaku terkejut dengan aksi spontanitas warganya.
Pasalnya, warga desa Buntu Pane dan warga desa lainnya datang dengan sendirinya berdatangan ke kantor desa tanpa ada dikomandoi.
"Saya terkejut dengan aksi masyarakat Desa Buntu Pane dan masyarakat 10 desa lainnya yang datang kesini. Mereka tidak ada saya panggil, tapi mereka datang sendiri.. Bahkan, warga datang dengan 10 orang Kades lainnya, untuk mendukung dan mensuport Saya," kata Manten.
Warga yang datang ini, kata Manten. Karena tidak senang dengan tudingan sejumlah mahasiswa yang menuduh saya korupsi, "kata Manten.
Pantauan wartawan dilokasi, melihat beberapa aktivis mahasiswa yang akan menggelar demo dikantor Desa Buntu Pane, di hadang dan di usir paksa oleh masyarakat setempat. Sempat terjadi kericuhan antara kedua belah pihak. Namun, dengan cepat diatasi oleh kepolisian dari Polres Asahan.
Dalam aksi itu, sempat terdengar ratusan warga berteriak "Hidup kotak kosong. Pilih kolom kosong", teriak warga didepan sepuluh Kades dan Camat Buntu Pane serta polisi.
(M Rizky Hidayat)