Lampung, jejak kriminal.net -
Terpantau wartawan media Jejak Kriminal dan kawan-kawan di lapangan. Jumat, (06/09/2024). Bahwa pengerjaan talud tersebut tidak transparan tanpa memasang papan informasi.
Ika Peryanto pelaksana pengerjaan talud saat di konfirmasi menyampaikan, talud ini di kerjakan PT. Graha Samanta.
Ika Peryanto menambahkan, bahwa pembangunan talud yang kepanjangan 125 m² di bangun melalui anggaran APBD Bina marga provinsi Lampung dan di kerjakan kurang lebih 40 hari dengan jumlah anggaran 59 juta kurang lebih yang terletak di desa gunung sugih besar-desa Bojong di bagi dua desa di kecamatan Sekampung Udik.
Ngateman selaku pekerja saat di konfirmasi menjelaskan, bahwa mereka mengerjakan talud dengan cara memborong perkubikasi 120 ribu rupiah.
Ngateman menambahkan “bahwa mereka melakukan pekerjaan talud ini melalui pak Ika Peryanto, saat pengukuran di tunjukkan oleh pak Aziz perapatan pugung dan Pak Ika Peryanto, kepanjangan talud dengan ukuran 500 m² kanan kiri. Itu kalo di jumlah kan kami memborong perkubikasi ketemu 250 kubikasi, bukan 125 m² yang di sebutkan pak Ika mas,” ucapnya.
“Kalo di hitung sekitar 30 harian pekerjaan selesai mas, kami 5 orang yang ngerjakan mas, sebenernya ga ketemu sih nipis mas. Saat di tanyakan sapatur yang mengeruk tanah , pekerja mengatakan itu yang ngerjakan orang bauh gunung sari, dari awal tidak ada papan nama proyek,” tuturnya.
Tokoh pemuda inisial PS Gunung Sugih besar mengkritik ada pembangunan talud yang berada di dusun Kupang Sari dan perapatan pugung Raharjo tersebut dinilai kurang transparan terlihat dari papan informasi yang belum terpasang hingga takut nya tidak memberikan kualitas yang bagus.
Saya kawatir, jika proyek tidak transparan, maka hasilnya juga saya rasa sangat diragukan kwalitasnya, nanti baru seumur jagung sudah rusak, tandasnya.
(Herman)