Kepala Sekolah TK Anggrek Jarang Masuk Kerja, Guru Dan Wali Murid Angkat Bicara


Kepala Sekolah TK Anggrek Jarang Masuk Kerja, Guru Dan Wali Murid Angkat Bicara

Sabtu, 07 September 2024, September 07, 2024

Bima, jejakkriminal.net -

Kegiatan KBM pada Lembaga Pendidikan yang berdiri di pusat kecamatan Woha, Taman kanak-kanak anggrek, semakin terpuruk. Pasalnya Kepala Sekolah selaku stagholder di sekolah yang dimaksud jarang hadir. Para pengajar dan siswa, ibarat ayam kehilangan induknya. Terbukti ketika di datangi oleh awak media, pukul 09.00 WITA, TK tersebut sudah kosong tanpa penghuni.


Salah satu pengajar yang di konfirmasi Jejak Kriminal.Net. Rabu 4 September 2024, di sekitar halaman Sekolah mengungkapkan bahwa Ibu Kepala Sekolah jarang hadir disekolah. Sehingga kami yang ingin melakukan koordinasi dan konsultasi sangat kesulitan.

"Terkadang dalam satu Minggu satu kali, bahkan tidak pernah  hadir sama sekali. Hal ini membuat kami sebagai pengajar sangat tidak nyaman, baik dalam menjalankan tugas maupun dalam persoalan lain. Kami harap pihak Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima dalam hal ini Kabid Paudnipora segera mengambil sikap tentang keteledoran Kepala Sekolah seperti ini. Sekarang yang bersangkutan masih memimpin TK, bagaimana kalau diberi kewenangan untuk memimpin SD dan SMP," pungkasnya.


Kemudian salah seorang wali murid Shd L/43 tahun yang disambangi media ini menyatakan bahwa, dirinya sangat bingung melihat kondisi sekolah tempat permulaan anaknya mengais ilmu pengetahuan. Setiap ingin ditemui oleh kami sebagai wali murid, Kepala sekolah selalu tidak ada di tempat. Memang benar kalau ingin melakukan konsultasi, ada guru-guru yang bisa dihubungi. Tapi penanggung jawab nya kan kepala sekolah.


"Kalau seperti ini kualitas kepala Sekolah di Kabupaten Bima, bisa-bisa anak-anak malas datang ke Sekolah. Mau dibawa kemana daerah dan negara ini. Makanya pihak Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, kalau menempatkan kepala sekolah, harus di uji kelayakannya terlebih dahulu. Jangan asal comot seperti ini, ini sangat memalukan sekaligus memilukan. Masih  banyak yang berkompeten untuk dijadikan Kepala Sekolah. Kalau tidak memiliki kompetensi dan tidak memahami keilmuan pedagogik,di berhentikan saja," tutup nya.


(Hasbi)

TerPopuler