Indramayu, jejakkriminal.net -
Perjalanan politik Ady Setiawan pupus sudah setelah di empat bulan 2024 sebelumnya genjar mengibarkan ratusan atribut yang terpasang disetiap pelosok Indramayu.
Sosok Ady Setiawan, yang kerap dipanggil Pakde Air atau Bakul Banyu yang juga sebagai tokoh religius spiritual, akhir-akhir ini menghilang bak ditelan air. Bahkan nyaris tak pernah dilihat dilingkungan komunitas para pejabat Indramayu.
Lalu bagaimana dan kemana arah politik putra kelahiran semarang itu. Namun menurut nara sumber di kalangan Tokoh Agama Nahdiyin Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang mengetahui jejak langkahnya Adi Setiawan mengatakan bahwa Bakul Banyu sedang berkontemplasi untuk memikirkan langkah karier dan sumbangsih terbaiknya untuk masyarakat Indramayu.
Menurut Kiai dan Habaib yang cukup berpengaruh di Indramayu yang meminta untuk tidak dituliskan namanya mendoakan semoga Ady Setiawan diberi kekuatan dan kesehatan.
"Bisa jadi kalau Pakde Air ga punya pengalaman di persoalan politik, saya kira suasana kebatinan Pakde akan terganggu. Tetapi saya hapal dan tau persis sepak terjang beliau yang punya jiwa pejuang dan petarung tahan banting," ujar Kiai tersebut.
Terpisah tokoh muda Indramayu Ali Wardana yang juga kerabat baik Pakde Air mengatakan sepengetahuan Ali bahwa Pakde Air adalah orang yang sedikit banyak berkontribusi terhadap masyarakat Indramayu.
Terbukti dengan banyak berkontribusi terhadap kegiatan sosial keagamaan sehingga masyarakat banyak yang berharap beliau menjadi salah satu kandidat calon, akan tetapi niat baiknya terganjal oleh elit partai yang tidak merekomendasi.
"Masyarakat menunggu arah dukungan bakul banyu Seperti "Air mengalir" bermuara ke mana? masyqrakat juga menunggu untuk mengikuti arah dukungan Pakde. Jangan sampai ada istilah "Air Susu Di Balas Air Tuba"," ujar Ali Wardana.
Ali juga menegaskan sudah saatnya masyarakat Indramayu memberi kesempatan beliau untuk move on dan berpikir terbaik buat masa depan beliau dan sumbangsih pemikiran untuk pembangunan Indramayu.
"Saya kira masyarakat Indramayu dan para tokoh Nahdliyin, para Alim Ulama masih butuh sosok beliau di Indramayu," pungkas Ali Wardana.
Dilanjutkan Ali, bahwa sosok Ady Setiawan beliau mampu menjadi jangkar kebaikan antara roda birokrasi dan roda kultur masyarakat. Gaya Low Profile dan santainya terkadang membuat kuli tinta juga antusias terhadap beliau.
Saat dihubungi melalui telfon selularnya Ady Setiawan merespon bahwa dirinya dalam keadaan sehat dan masih aktip menjalankan aktivitas rutin bekerja di PDAM Tirta Darma Ayu.
"Alhamdulillah saya sehat Om Jun. Saya tetap bekerja sebagai Bakul Banyu," ujar Ady.
"Cuma mohon maaf Om, kalo ada tamu dari para tokoh tokoh di Indramayu yang ingin bertemu yang tidak terkait Pashion Tupoksi, saya sering kali mengalami gangguan Psikis, bahkan saya rutin kontrol ke Psikiater dan silaturahmi dengan Kiai karena jauh dari keluarga," ungkap Ady Setiawan.
Saat ditanya apakah kondisi Pakde seperti ini pihak keluarga sudah mengetahui..? Ady Setiawan menjawab sudah. Bahkan istri dan anak-anaknya termasuk kedua orang tuanya meminta Ady segera ambil sikap untuk menyatakan mundur dari kedinasannya.
"Istri dan Anak saya termasuk orang tua saya sudah tau saya rutin kontrol ke Psikiater. Dan keluarga saya meminta saya mundur dari kedinasan," kata Ady.
Dorongan mundur itu tidak di iyakan oleh Ady. Karena tanggung jawab Ady menduduki Dirut PDAM Indramayu akan diselesaikannya hingga akhir masa jabatannya
"Jujur banyak rekan rekan diluar sana yang meminta saya pindah dan memimpin PDAM diseputar wilayah Jawa Barat. Dan bukan cuma Jawa Barat Om Jun, termasuk di kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa," ungkap Ady Setiawan.
(Daiz)