Lampung Timur, jejakkriminal.net -
Massa yang mengatas namakan aliansi masyarakat Lamtim ini, menolak "kotak kosong" dalam Pilkada Lamtim 2024.
Sebanyak 80-an orang massa berunjuk rasa disertai aksi bakar ban mobil. Aksi mendapat pengawalan ratusan petugas keamanan. Jumat, (6/9/2024) lalu, ratusan massa dengan tuntutan sama juga mendatangi Bawaslu Lamtim.
Mereka berasal dari Paguyuban Warga Panginyongan (PWP) dan gabungan masyarakat kelas bawah. Pada aksi kali ini, salah seorang demonstran I Nyoman Swasjaya menyampaikan calon tunggal hanya membuang-buang anggaran.
Sebab itu, ia meminta Bawaslu dapat mengantisipasi calon tunggal yang hanya melawan kotak kosong di Lamtim. "Mari kita budayakan demokrasi. Kalau hari ini tidak berhasil, kami akan mengerahkan massa lebih dari dua ribu peserta," tegasnya.
Massa aksi lainnya, Imam Hanafi, menjabarkan ada beberapa tuntutan masyarakat kepada Bawaslu. Selain menolak kotak kosong, mereka meminta pendaftaran pasangan calon Dawam-Ketut diproses.
Peserta aksi lainnya, Syahrul Bahri, meminta Bawaslu harus segera merekomendasikan ke KPU Lamtim untuk menerima pendaftaran Dawam-Ketut. Penolakan KPU menerima pendaftaran pasangan ini beberapa waktu lalu, ia sebut melanggar hak asasi manusia. "Kami mengharapkan Bawaslu cepat merekomendasikan sebelum 21 September," pungkasnya.
(Herman)