Indramayu, jejakkriminal.net –
Aliansi Mahasiswa Universitas Wiralodra Indramayu Gelar Aksi
unjuk rasa di halaman gedung Rektorat, aksi tersebut ditengarai oleh pemotongan
uang bantuan pendidikan dari pemerintah yang diberikan kepada mahasiswa tidak
mampu melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) oleh pihak Kampus, aksi ini juga menandakan kembalinya identitas mahasiswa yaitu kritis dan analis
untuk menghidupkan nilai berdemokrasi dalam lingkungan universitas.
(30/08/2024).
TUNTUTAN DEMO ALIANSI MAHASISWA UNWIR sebagai berikut :
a. KIP KULIAH
- Memberikan transparansi tentang pajta integritas KIP
Kuliah.
- Memberikan Kejelasan pengembalian dana uang saku KIP
Kuliah.
b. SARANA DAN PRASARANA
- Membebaskan mahasiswa untuk menggunakan sarana dan
prasarana untuk kegiatan mahasiswa secara gratis.
- Memenuhi Janji untuk memberikan fasilitas sarana dan
prasarana yang ditanda tangani oleh seluruh jajaran rektor dan ketua yayasan
pada 6 Juni 2024.
c. ANGGARAN
- Menuntut Universitas untuk seterang - terangnya dan
memberikan anggaran kepada organisasi mahasiswa yang ada di Unwir.
- Memberikan Rincian transparansi pembayaran mahasiswa.
d. SISTEM AKADEMIK
- Memperbaiki sistem administrasi SIMAKO secepatnya.
- Menunaikan kewajiban Universitas kepada seluruh seluruh
staff/karyawan yang ada di Universitas.
- Menuntut Universitas untuk melaksanakan Seminar Proposal
dan Sidang Skripsi yang tertunda kepada mahasiswa yang berhak secepatnya.
- Memperbaiki kinerja dan profesionalisme dosen - dosen.
- Memberikan kebebasan bagi mahasiswa MBKM dan Magang.
e. Turunkan Rektor Ujang Suratno.
Mengingat seluruh tuntutan ini berhubungan langsung dengan
seluruh hajat mahasiswa Unwir maka jika Rektor Ujang Suratno berani maka kami
Aliansi Mahasiswa Unwir akan melaporkan dan akan mengaudit lewat Bagian Tipikor
Mapolres Indramayu dan Kejaksaan Negeri Indonesia Kab. Indramayu.
Ratusan mahasiswa perwakilan dari semua fakultas yang ada di Universitas Wiralodra
ini, sempat di buat kesal karena di saat audensi dengan Rektor, jawaban yang terlontar terkesan tidak sesuai fakta
dan bahkan di ucapkan dengan penuh emosi. Terlebih sebelum adanya mufakat dan
menjawab semua tuntutan dari mahasiswa, dengan santai nya rektor pergi
meninggalkan mahasiswa begitu saja menuju ruangannya, Sontak seluruh mahasiswa
yang tadinya berharap akan mendapat sebuah kepastian yang baik, justru di
buatnya semakin meradang.
Dalam keteranganya di tengah-tengah masa aksi, rektor Ujang
Suratno mengakui adanya pemotongan tersebut, dan akan mengembalikan sepenuhnya
di semester depan.
"Perihal pengembalian uang KIP kami akan mengembalikan
sepenuhnya di semester depan, karena sekarang sudah bulan April jadi tidak
mungkin kalau sekarang, nanti juga kami akan bertahap mengembalikan nya."
Janji Ujang saat menjawab pertanyaan dari mahasiswa.
Sementara itu koordinator aksi Robistian yang juga merangkap
sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) memberikan komentar
kepada awak media dalam konferensi pers nya mengatakan bahwa aksi lanjutan akan
terus berjalan sampai Rektor sepakat dengan tuntutan mahasiswa, atau kalau
tidak sepakat maka rektor harus mundur dari jabatannya.
"Aksi ini tidak selesai, karena jawaban Rektor tidak
memuaskan. Tidak ada waktu yang pasti dan langkah konkret untuk mengembalikan
anggaran KIP Kuliah kami yang telah dipotong dari semester pertama sampai
semester akhir, anggaran KIP Kuliah dari para penerima manfaat dipotong oleh
pihak universitas dari awal semester sampai akhir semester mulai dari angkatan
tahun 2020, 2021, dan 2023 oleh pihak universitas." Ujarnya.
"Kami akan pastikan ada aksi lanjutan yang lebih besar
dari aksi sekarang, maka dari ini, kami Aliansi Mahasiswa Unwir mengajak temen-temen
mahasiswa untuk menutup dan menyegel universitas. Kami juga akan melaporkan
Rektor ke KPK atau Aparat Penegak Hukum yaitu Kepolisian & Kejaksaan
Indramayu atas dugaan tindak pidana korupsi anggaran KIP Kuliah". Tutup
Robistian.
(Dais)