Telan Anggaran Rp 98.569.000 Juta, Proyek Pembangunan Turab DBMSDA Kabupaten Tangerang Menjadi Sorotan Aktivis


Telan Anggaran Rp 98.569.000 Juta, Proyek Pembangunan Turab DBMSDA Kabupaten Tangerang Menjadi Sorotan Aktivis

Jumat, 02 Agustus 2024, Agustus 02, 2024

Tangerang, jejakkriminal.net - 

Proyek Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, menjadi sorotan warga dan sosial kontrol setempat, proyek dengan nama pekerjaan : Turab RT 21 RW 06, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Menelan anggaran Rp.98.569.000.00, bersumber dana dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2024, dikerjakan oleh pelaksana proyek : CV. Gapura Karya, masa pelaksanaan 45 hari kalender. Kamis (01/08/24).


Pasalnya, proyek tersebut diduga kurang pengawasan dan abaikan K3, menurut Informasi warga sekitar dan hasil investigasi tim awak Media Center Jayanti (MCJ) mendapatkan informasi, terpantau awak media para pekerja tidak dilengkapi peralatan K3, seperti Helm, sepatu bot, dan rompi proyek, dalam investigasinya MCJ tidak melihat keberadaan mandor pelaksana proyek dan pengawas pekerjaan dari dinas terkait.


Salah satu pekerja proyek pembangunan turab, yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi awak media MCJ mengatakan, "bangunan turab ini 100 meter panjang nya, hari ini mandor pelaksana dan pengawas tidak datang," ucapnya singkat.


Maman, warga setempat berkomentar di hadapan awak media mengungkapkan, "kenapa yang kerja di proyek pembangunan turab ini orang jauh semuanya, kami warga tidak diikutsertakan,” kata Maman penuh kecewa.


Mitro, Ketua RW 06 saat dikonfirmasi di tempat kediamannya menjelaskan terkait kegiatan pembangunan turab di wilayah nya. Ia mengatakan, sebenernya kegiatan itu hasil pengajuan saya melalui pemerintahan Kecamatan Jayanti, namun orang lain yang mengerjakan, saya hanya ngesub bahan matrial bangunannya saja, tetapi akan saya awasi kegiatan tersebut, untuk pelaksana proyeknya saya juga belum tau," jelas Mitro.


Bonai Supriyadi, ketua Media Center Jayanti (MCJ) berpendapat, "pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh uang negara, seharusnya lebih ketat pengawasan nya agar menghasilkan kualitas pembangunan infrastruktur yang bagus dan kuat bisa tahan lama, serta memperdayakan warga setempat untuk pengerjaannya supaya bisa mengurangi pengangguran dan bisa menjaga pembangunan infrastruktur di wilayah nya,” jelas Bonai.


(bgs)

TerPopuler