Tak Dinikahi, Seorang TKW Bongkar Rumah Mantan Kekasihnya di Terteg Pucakwangi


Tak Dinikahi, Seorang TKW Bongkar Rumah Mantan Kekasihnya di Terteg Pucakwangi

Sabtu, 17 Agustus 2024, Agustus 17, 2024

                                     

Pati, jejakkriminal.net -

Karena tak jadi dinikahi, seorang TKW bongkar rumah mantan kekasihnya di Terteg Pucakwangi, Kabupaten Pati, Sabtu (17/8/2024).


Kabar seorang buruh migran atau tenaga kerja wanita (TKW) merobohkan rumah pacarnya di Kecamatan Pucakwangi, Pati, buntut batal dinikahi viral di media sosial. Ironisnya, pria itu malah menikah dengan wanita lain, Jumat (16/8/2024).


Viralnya video perusakan rumah itu salah satunya diunggah akun Tiktok @paiho.dan beberapa akun Facebook, tampak dalam video itu tembok rumah yang sudah berlubang dan tanpa atap.


Dinarasikan rumah itu milik seorang pria yang dirusak karena menipu TKW asal Semarang. TKW itu disebut menagih janji pria itu untuk dinikahi namun harus menelan kecewa karena ternyata justru sudah ditinggal menikah.


"Yang lagi viral di Pati lur" begitu yang ditulis di Facebook.


Adanya peristiwa rumah dari hasil menipi TKW yang dijanjikan dinikahi terpaksa dirobohkan karena tidak mau mengganti rugi atas uang yang sudah dikirimkan, seperti diterangkan seorang saksi tetangga.


Dari pantauan di lokasi, rumah itu tampak kosong tak berpenghuni. Warga sekitar membenarkan jika rumah itu milik pria yang viral disebut menipu TKW. Namun, sebagian dari mereka enggan dimintai keterangan.


Hal senada disampaikan perangkat desa setempat, Eko. Eko membenarkan jika rumah itu dibongkar buntut persoalan asmara. Namun, soal perobohan rumah itu disebutnya sudah ada kesepakatan antara kedua pihak.


"Dan pernah menjalin cinta dan mengirim uang sejumlah Rp 250 juta, awalnya Rp 350 juta, yang Rp 100 juta dikirim ke anaknya," jelas Eko kepada Media di kantor desa setempat, hari ini.


Eko menyebutkan bahwa uang dari buruh migran itu digunakan pacarnya untuk membangun rumah bersama. Namun, seiring berjalannya waktu pria itu ingkar janji dan menikahi wanita lain.


"Si pria telah menikah dengan perempuan lain, rumah itu ditempati si pria dengan istrinya, sekarang sudah pindah karena dirobohkan," terang dia.


Dia menuturkan rumah itu dirobohkan, karena buruh migran itu meminta uang senilai Rp 100 juta yang dia kirimkan dikembalikan. Namun, pria itu tidak sanggup mengembalikan uang itu.


"Namun si pria tidak sanggup mengembalikan uang tersebut, akhirnya mereka sepakat rugi bahwa rumah tembok sampai saat ini masih berdiri dan ditempati sepakat dirobohkan," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala Desa setempat, Nur Khamim, menyebut TKW asal Semarang itu sempat mendatangi rumahnya dan membawa surat pernyataan pada Sabtu (10/8) malam.


Saat itu, dia tak mau langsung memberikan persetujuan dan meminta surat itu direvisi.


"Pernah menjalin cinta antara cuma dikasih uang sampai sekian, sampai Rp .250 juta akhirnya diminta duit pertama Rp 200 juta turun sampai Rp 100 juta," jelasnya.


Namun, dijelaskan, si pria tidak mau mengembalikan uang si perempuan. Si pria pun meminta agar rumah tersebut dibongkar saja. Keduanya pun sepakat merobohkan rumah tersebut.


"Kalau dimintai duit Rp 100 juta lebih baik dirobohkan rumahnya. Kemudian akhirnya dieksekusi itu, dirobohkan warga sini karena ada surat mandat ini," jelas Nur.


Terpisah, Kapolsek Pucakwangi AKP. Suwarno menyebut kejadian perobohan rumah itu telah disepakati kedua belah pihak. Alasannya, pihak pria tidak mampu mengganti uang senilai Rp 100 juta.


Sudah ada surat pernyataannya, saya tahunya juga besoknya. Pada waktu itu kepala desa sudah memediasi dan menembusi ke kita," kata Suwarno lewat sambungan telepon.


"Sudah selesai, kedua belah pihak sudah menerimakan karena disuruh ganti Rp 100 juta tidak mau ya kesepakatan biar sama-sama tidak menikmati tanda tangan berdua akhirnya di surat pernyataan oleh desa sepengetahuan oleh Pemerintah Desa," pungkasnya.


(Sholihul)

TerPopuler