Pati, jejakkriminal.net -
Penjabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko, Senin (19/8/2024), menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo berupa Satyalancana Karya Satya XXX tahun , atas pengabdiannya selama 30 tahun menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pada Upacara Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila, Salatiga.
Penghargaan ini merupakan penghargaan kepada ASN yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus menerus paling singkat 30 (tiga puluh) tahun.
Sesuai dengan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115).
Diwawancarai usai upacara, Sujarwanto menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. “Semoga ini dapat menjadi penyemangat seluruh ASN di Kabupaten Pati untuk terus mengabdikan diri, memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa, terlebih dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat”, ujar Pj Bupati yang juga menjabat sebagai Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Provinsi Jateng tersebut.
Ia pun berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus berkontribusi dan memberikan yang terbaik di masa-masa akhir tugasnya sebagai ASN.
Sujarwanto diperkirakan akan memasuki masa pensiun pada 1 Januari 2026 atau sekitar 17 bulan lagi.
Tak lupa Sujarwanto pun menyampaikan selamat ulang tahun untuk Jawa Tengah. “Di ulang tahun yang ke-79 ini Jawa Tengah cukup maju, dan Kabupaten Pati adalah bagian dari Jateng yang tidak membebani, tapi justru menguatkan. Karena indikator-indikator pembangunan kita, ternyata mampu menopang kinerja pembangunan yang ada di Jateng," tegasnya.
Hal itu menurutnya, bisa dilihat dari indikator-indikator pembangunan yang positif, seperti turunnya angka kemiskinan, inflasi terkendali, ekonomi tumbuh, pengangguran rendah, dan indeks pembangunan manusia pun tinggi.
“Sekali lagi, terkait kontribusi pada Jawa Tengah, Kabupaten Pati menopang kekuatan pembangunan di tingkat provinsi," sambung Sujarwanto.
Upacara peringatan HUT Jateng yang dipimpin oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana tersebut juga dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, dan para Bupati/Wali kota se-Jawa Tengah.
Saat diwawancarai usai upacara, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana berpesan agar Hari Jadi dapat menjadi ajang untuk introspeksi dan evaluasi kinerja.
“Jateng Maju Gemilang. Kita maknai, kita selaku aparatur pemerintah, tentunya selalu mensyukuri atas segala nikmat yang diberikan. Kita selalu berinteropeksi diri, kemudian evaluasi kinerja yang sudah kita lakukan,” tutur Nana.
Menurutnya, upacara baru saja dilakukan, dengan tema Maju Gemilang. Sesuai tema itu, pihaknya siap menatap masa depan yang gemilang. Maksudnya, gemilang itu berarti suatu peningkatan yang jauh lebih baik, dengan menyinergikan alam, dan sumber daya manusia dengan berbagai unsur pelaksanan pembangunan di Jateng.
“Artinya, dalam membangun pemerintahan perlu kebersamaan, sinergitas dari berbagai unsur, dari masyarakat di Jateng,” ucapnya.
Nana Sudjana juga menyampaikan, momen Hari Jadi bukan hanya berganti usia tapi juga menjadi penyemangat Jateng yang sedang berkembang dalam mensejahterakan masyarakatnya.
Juga jadi momen refleksi dalam pembangunan Jateng, yang terus dibenahi di berbagai bidang. Di antaranya bidang kesehatan, pendidikan, dan keamanan.
“Selain itu, jadi wahana introspeksi juga untuk menjadikan Jateng lebih baik dalam pelayanan dan kesejahteraan warganya,” ujarnya.
Nana menambahkan, dalam UU Nomor 11 Tahun 2023, disinggung Hari Jadi Jateng ditetapkan pada 19 Agustus 1945, yang merupakan tanggal berdirinya Provinsi Jateng berdasarkan pada ketetapan Panitia Persiapan Kemerdekaan RI, yaitu membagi provinsi dengan delapan provinsi, salah satunya Jateng.
Dengan gubernur pertama adalah Raden Panji Soeroso maka mulai tanggal 19 Agustus ini menjadi sejarah berdirinya Jateng.
Peringatan itu menjadi identitas sekaligus kebanggaan yang memiliki nilai filosofis dan historis sebagai pembeda dengan daerah lain.
“Kita sebagai warga Jateng harus merasa bangga dapat menjadi bagian dari Jateng, turut membangun Jateng, mendorong perkembangannya, menyaksikan segala pertumbuhannya, serta merasakan kebersamaan seluruh komponen masyarakat, dalam meningkatkan kualitas kehidupan di Jateng,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Nana menyampaikan ada 10 prioritas program pembangunan Jateng. Di antaranya menyukseskan pilkada serentak agar bebas dan jurdil, menjaga stabilitas sosial dan ketertiban masyarakat, pengendalian inflasi, dan ketahanan pangan, penuntasan kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem.
Selain juga, program prioritas lainnya adalah penurunan angka pengangguran serta stunting, penanganan dampak perubahan iklim dan lainnya. Sinergitas yang dilakukan selama ini juga telah membuahkan capaian prestasi Jateng.
“Cukup membanggakan. Program yang dicanangkan dapat berjalan dan berhasil serta meraih berbagai penghargaan. Baik di bidang kesejahteraan rakyat, pelayanan publik maupun ekonomi daerah,” tambahnya.
Saat ini, perjalanan Jateng masih banyak yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah suksesnya pilkada serentak, setelah sebelumnya penyelenggaraan pemilu pada Februari 2024 berjalan sukses dengan partisipasi 82 persen.
“Hal itu tak lepas dari sinergi semua pihak. Sinergi ini mari kita lanjutkan untuk menyukseskan Pilkada serentak 2024, yang saat ini tahapannya telah berjalan,” pungkasnya.
(Sholihul)