Merangin, jejakkriminal.net -
Dafa Mubarok (6) saat ini hanya bisa terbaring tak berdaya di rumahnya yang berada di Desa Koto Rayo, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi.
Anak Kedua dari pasangan Susi Susanti (32) dan Darwis (36) ini didiagnosa menderita penyakit Hidrosefalus, salah satu penyakit yang menyebabkan cairan menumpuk di dalam rongga otaknya. Hidrosefalus ini menekan otak dan dapat menyebabkan kepalanya membesar.
Terlihat, Dafa Mubarok terbaring lemah akibat menderita penyakit Hidrosefalus tersebut. Dafa, hanya bisa berbaring tanpa bisa bermain seperti layaknya anak anak seusia dia, yang bisa ia lakukan hanya menangis dan terdengar suara batuk batuknya disela sela pangkuan ibunya.
"Berdiri saja tidak bisa. Sekarang hanya bisa berbaring minum susu," ungkap Susi Susanti dengan mata berkaca-kaca, Sabtu (3/8/2024).
Sebelumnya, Dafa Mubarok lahir dengan kondisi normal. Namun, saat usia 27 hari, kepalanya mulai membesar, dan ini terus terjadi hingga usianya menginjak 6 tahun.
Melihat kondisi anak yang tumbuh tidak normal, Susi Susanti dan Suami sudah sekuat tenaga hingga membawa anaknya berobat ke RSU di Sumatera Barat dengan biaya sendiri, berharap putranya dapat segera pulih. Namun, harapan itu mulai pudar karena kekurangan biaya, hingga usianya menginjak 7 tahun Susi dan suami masih berusaha sekuat tenaga demi kesembuhan putranya dengan cara berobat dengan dukun kampung karena keterbatasan biaya.
Sayangnya, Susi Susanti hanya seorang ibu rumah tangga tanpa penghasilan tetap, dan Suami bekerja sebagai buruh tani sehingga ia kesulitan untuk membiayai pengobatan anaknya yang sangat membutuhkan bantuan.
"Penghasilan suami sayo tidak cukup untuk keperluan berobat, untuk kebutuhan Dafa Sehari-hari saja masih kurang karena penghasilan suami sayo tidak menentu," tuturnya.
Ia hanya bisa berharap ada keajaiban yang dapat menyembuhkan putra kecilnya.
Masyarakat setempat turut merasakan duka yang mendalam melihat penderitaan Dafa. Mereka berharap ada tangan-tangan dermawan yang mau membantu meringankan beban Susi Susanti dan Keluarga.
"Kami ingin Dafa bisa mendapatkan pengobatan yang layak dan kembali sehat seperti anak-anak lainnya," ucap Rido, salah satu tetangganya.
Di tengah ketidakpastian ini, Susi Susanti dan suami terus berdoa dan berusaha untuk kesembuhan putranya. Air mata yang jatuh di pipinya menjadi saksi bisu dari cinta seorang ibu yang tak pernah padam.
Kisah Dafa Mubarok adalah potret nyata dari perjuangan melawan penyakit Hidrosefalus sejak usia 27 hari hingga usianya yang mau menginjak 7 tahun.
(Ryan Hidayat).