Informasi dihimpun, awalnya Polsek Lubuk Pakam Polresta Deli Serdang mendapat kabar ada seorang pria memakai kaos warna abu-abu yang sudah robek dan celana ponggol warna abu-abu, ditabrak kereta api. Petugas turun kelokasi melakukan penyelidikan. Dari informasi disekitar lokasi kejadian, korban sebelumnya korban duduk-duduk direl sambil memukul rel dengan batu koral.
Lalu korban ditabrak kereta api Siantar Expres dengan No KA. U77A, No Lokomotif CC2018904 dengan masinis bernama Andika Elyanda dan asisten masinis Ganung Kristanto, tujuan Pematang Siantar Medan. Korban pun terseret sekitar 30 meter.
Usai kejadian, tanpa dikomando warga sekitar berkerumun disekitar kejadian. Awalnya identitas korban tidak diketahui dan dibawa ke RSUD Drs. H. Amri Tambunan di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.
Setelah dirumah sakit, identitas korban terungkap setelah seorang warga bernama Muhammad Yunus (45) mengakui jika korban adalah keluarganya. Dari hasil wawancara petugas kepolisian terhadap Muhammad Yunus diketahui jika korban mengalami gangguan kejiwaan, dan korban dalam sebulan terakhir sudah 2 (dua) kali mencoba untuk memotong alat kelaminnya dengan menggunakan pisau dan akibat hal tersebut korban pernah di rawat di RSUD Amri Tambunan Deli Serdang.
Pada Sabtu (3/8/2024) sekitar pukul 08.00 WIB korban pergi dari rumah dengan berjalan kaki, selanjutnya sekitar pukul 11.30 WIB keluarga Korban mendapat informasi bahwa Korban meninggal dunia akibat di tabrak kereta api, dan selanjutnya Keluarga Korban menuju ke RSUD Amri Tambunan untuk menjemput jenazah korban.
Kapolsek Lubuk Pakam Polresta Deli Serdang AKP Rusdi, M.H, ketika dikonfirmasi membenarkan korban ditemukan tewas diduga ditabrak kereta api. "Awalnya identitas korban tidak diketahui namun setelah dirumah sakit, keluarga korban mendapat kabar jika korban sudah tewas ditabrak kereta api. Jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga," sebutnya. (LM)