Mojokerto, jejakkriminal.net -
Waktu adalah faktor penting dalam proses perjalanan, bersamaan dengan rutinitas Padhang Mbulanan agenda Padepokan Resi Maudhoro, yang diadakan setiap bulan tepatnya malam purnama dalam penanggalan versi Jawa yaitu tanggal 14 malam 15, jika masuk dalam penanggalan umum, Sabtu malam (20/7/2024).
Kegiatan dimulai pukul 20.00 WIB, Padepokan Resi Maudhoro bersama anggota mengundang warga sekitar Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, rekan budayawan, Kepala Desa (Kades) Klinterejo bersama perwakilan staf, tokoh agama, rekan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), Babinkamtibmas, Babinsa perwakilan dari BPK (Badan Pelestarian Kebudayaan).
"Dalam kegiatan Padhang Mbulanan malam ini, sekaligus kita memperingati bulan Muharam 1446 Hijriah atau bulan Syuro versi Jawanya, Padepokan Resi Maudhoro menggelar acara Sarasehan Budaya juga tasyakuran biar kedepanya bisa menjadi lebih berkembang dan lebih baik lagi," ungkap H. Orep Widodo pengasuh Padepokan Resi Maudhoro merangkap ketua kesenian Bantengan Laskar Gunung Jati.
Kegiatan berisikan tauziah, solawat nabi diiringi oleh group banjari, serta sarasehan budaya, yang di isi oleh perwakilan dari B.P.K sebagai narasumber, jamuan makan bersama, diakhiri dengan doa sebagai penutupan yang dilaksanakan tepat di pukul 12 malam menandakan bulan di posisi bundar penuh atau Purnama.
"Budaya adalah segala daya dari Budi yakni cipta, rasa dan karsa, yang berkembang serta di miliki oleh sekelompok orang," terang Muhamad Ikwan atau biasa di sapa pak Ikwan salah satu perwakilan dari BPK.
Kegiatan berlangsung secara lancar, sukses dalam pelaksanaanya, diharapkan kedepan acara seperti ini bisa tetap terjaga sebagai wadah komunikasi antar pegiat budaya di kabupaten Mojokerto.
(Yani.S)