Sampang, jejakkriminal.net –
Pj Desa Buker Jrengik, Ahmad Arif Maulidi manipulasi dan
mengarang sebuah cerita. Bahkan di dalam berita tersebut, Pj Desa Buker
seakan-akan mengajak ketemu dan memberikan klarifikasi kepada awak media serta
LSM yang memberitakan jalan cor di Desa Buker, Dusun Galisan, Kecamatan
Jrengik, Kabupaten Sampang.
Sebelumnya, jalan cor tersebut diberitakan beberapa media
terkait rusaknya dan tidak terpasangnya papan nama proyek yang sudah jelas melanggar peraturan
pemerintah Nomor 14 Tahun 2008 (KIP) tentang keterbukaan informasi publik.
Pj Desa Buker Ahmad Arif Maulidi saat dikonfirmasi terkait
jalan tersebut, ia tidak bisa memberikan rincian serta nilai anggaran yang
dikeluarkan ke rehab jalan cor tersebut dan beragam alasan lainnya disaat awak
media dan LSM mencoba ingin bertemu.
Lanjut, Camat Jrengik H. Romseh juga dikonfirmasi terkait
jalan cor. Namun, Camat Jrengik hanya menjawab "mohon maaf sampean
komunikasi dengan Pak Pj Mator Sekelangkong, dalihnya Camat Jrengik.
Alhasil tidak menemukan titik terang, awak media dan LSM
mendatangi kantor Kecamatan Jrengik pada Kamis (04/07/2024) untuk klarifikasi
dan meminta hak jawab kepada Camat Jrengik serta Pj Desa Buker.
Pada saat di kecamatan, Camat Jrengik tidak ada di kantor
dan beralasan ada di desa, dan bertemulah Pj Desa Buker Ahmad Arif Maulidi,
yang sebelumnya sangat susah ditemui.
Pj Desa Buker saat ditanyai berapa nilai anggaran serta
berapa ukuran ketebalan rehab jalan cor dan panjangnya jalan rehab tidak bisa
memberikan hak jawab.
"Saya tidak tahu, lupa nanti saya hubungi TPK dan
bendaharanya mas" ujarnya Pj Desa Buker.
Sekalian lama menunggu berjam-jam, Pj Desa Buker tak kunjung
tiba menghubungi TPK dan bendahara desanya.
Moch Isrok selaku LSM sangat kaget atas manipulasi beritanya
yang disampaikan Pj Desa Buker ke beberapa media, "saya kaget dengan
adanya berita tersebut, dan saya punya bukti Pj Desa Buker beberapa kali saya
hubungi dan saya juga meminta klarifikasinya dan penjelasannya, Pj Desa Buker
tidak bisa menjawab pertanyaan saya dan beragam alasan yang dijawab tidak
jelas, " tegas Isrok.
Dan diduga Pj Desa Buker manipulasi dan memberikan berita
hoax atau bohong.
"Saya akan terus mengawal DD di Desa Buker, saya bukan
orang pendatang atau orang luar, saya asli penduduk dan masyarakat Buker, sudah
puluhan tahun sampai diganti yang namanya Pj Desa Buker ini tidak ada
perkembangan, dikemanakan aja DD sebesar itu," tutup Isrok.
(Suberdi)