Deli Serdang | Jejakkriminal.Online -Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SLTA/ Sederajat hampir setiap tahun membingungkan para pendaftar. Selain pendaftaran secara online yang kadang terganggu jaringan internet, kuota pendaftaran murid baru yang terdiri dari 4 jalur juga sangat mempengaruhi pendaftar mau lewat jalur yang mana
Informasi dihimpun, pendaftaran peserta didik baru untuk tahun ajaran baru kadang diduga dimanfaatkan oknum "nakal" yang memiliki jaringan atau kenal dengan panitia pendaftaran atau pihak sekolah maupun dinas yang bersangkutan. Mirisnya, ada pula kabar beredar ada bangku diduga "jatah" oknum tertentu. Belum diketahui secara pasti kabar dugaan "jatah" bangku itu.
Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 1 Lubuk Pakam, Jupenri Simbolon, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan pada Jumat (14/6/2024) siang menjamin jika penerimaan peserta didik baru di SMAN 1 Lubuk Pakam tak ada "jalur khusus", karena semua mendaftar secara online dan sekolah hanya membantu meneruskan data peserta didik baru ke tingkat Provinsi Sumatera Utara
Dijelaskan Jupenri Simbolon, kuota keseluruhan 12 rombel dikali 36 orang sehingga total 432 orang, yang dalam pendaftaran dibagi 4 jalur, yaitu jalur afirmasi 20 persen terdiri dari keluarga tidak mampu sebanyak 17 persen dan penyandang disabilitas sebanyak 3 persen
Jalur perpindahan tugas orangtua/wali terdiri dari perpindahan tugas orangtua/wali sebanyak 3 persen dan anak guru atau tenaga pendidik sebanyak 2 persen. Jalur prestasi 25 persen terdiri dari prestasi nilai rapor 20 persen, prestasi hasil lomba akademik 2 persen dan prestasi hasil lomba non akademik 3 persen. Jalur zonasi paling sedikit 50 persen.
Disinggung terkait adanya informasi bahwa diduga ada "jatah" bangku untuk oknum tertentu, dengan nada agak tinggi, Jupenri Simbolon menjamin jika informasi itu tidak benar. "Saya yang jamin tidak ada jalur khusus atau jalur belakang pada PPDB SMAN 1 Lubuk Pakam karena yang mengeluarkan pengumuman peserta didik baru yang diterima adalah tingkat Provinsi. Bawa orang yang ngomong itu kesini," kata Jupenri Simbolon dengan nada tinggi sehingga salah seorang wartawan mengingatkannya agar jangan marah-marah. (LM)