Bangunan Gedung Serbaguna di Desa Lubuk Ngin Diduga Bermasalah


Bangunan Gedung Serbaguna di Desa Lubuk Ngin Diduga Bermasalah

Rabu, 05 Juni 2024, Juni 05, 2024

 

Musi Rawas, jejakkriminal.online- Diduga Bangunan Gedung Serbaguna di Desa Lubuk Ngin, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas (Mura) tahap 1 dengan pagu anggaran Rp. 704.000.000,00 (tujuh ratus empat juta rupiah) banyak yang janggal dan mengalami pengurangan volume.


Berembusnya indikasi tersebut didapatkan dari hasil penyusuran awak media di lapangan beberapa hari lalu, dan diperkuat hasil konfirmasi dari beberapa sumber yang ditemui di lapangan.


Menurut sumber yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan, "Kegiatan dana desa yang diperuntukkan pada pembangunan gedung serbaguna tersebut diduga banyak sekali kejanggalan, namun secara kasat mata melihat pembangunannya yang dibangun diduga jelas akan jadi temuan oleh pihak terkait."


Pasalnya, diduga ada pengurangan volume pekerjaan fisik pada cor tiang pondasi. Dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) seharusnya tiang semuanya dicor cakar ayam, namun hanya beberapa tiang saja yang dicor, sisanya hanya menempel di pondasi.


"Kedalaman cor tiang 120 cm, lebar 80 cm untuk tiang berjumlah 18, yang dicor cakar ayam hanya 6 dan 12 tiang lainnya menempel pada pondasi saja tidak dicor dan memakai besi ukuran 12 cm dengan besi 8 cm," katanya.


Selain itu, bangunan gedung serbaguna lebar 12 cm dan panjang 30 cm itu bukan hanya di pondasi saja yang dikurangi volumenya, tetapi juga di plamir tembok dan atap.


"Seharusnya semua tembok di plamir, namun yang di plamir hanya di bagian atas saja, sementara di bawahnya hanya pakai kapur putih," jelasnya.


Kemudian atap seharusnya memakai seng Multirup, namun diubah menjadi atap seng Spandek. "Di gedung serbaguna itu seng digunakan lebih kurang sebanyak 12 kodi. Seng Spandek lebih murah daripada seng Multirup, dan kalau memakai seng Multirup kerangka bajanya banyak. Sedangkan kalau pakai seng Spandek memakai bajanya sedikit, di situ juga Kades mengambil keuntungannya sendiri," tutupnya.


Mendapati informasi ini Koordinator Gerakan Aktivis Silampari Niko Doni menyampaikan akan mengusut masalah ini lebih dalam dan menindaklanjuti dengan membuat laporan ke aparat penegak hukum. 


"Sekarang kita sedang melengkapi data dan terus mencari informasi, jika sudah lengkap secepatnya kita layangkan surat pengaduan ke Kejaksaan atau Polres Musi Rawas terkait masalah ini," tegas nya kepada media pada Rabu (05/06/2024). (*) 

TerPopuler