Medan, jejakkriminal.online -
Anggota DPRD Kota Medan Datok Ilhamsyah meminta aparat kepolisian setempat berupaya keras mengatasi aksi pembegalan yang kembali marak di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Aksi begal kembali marak terjadi di Kota Medan, bahkan mereka bertindak lebih sadis yang sangat meresahkan masyarakat," ucap Ilhamsyah, di Medan, Senin.
Legislator ini menduga ada pihak-pihak yang sengaja mengoordinir aksi kekerasan dan kriminal jalanan di malam hari yang didominasi kalangan remaja tersebut.
Abdul Aziz (27), yang merupakan seorang waitres menjadi korban pembacokan hingga lengan kirinya nyaris putus ketika melintas dengan sepeda motor di Jalan Pancing Medan, Sabtu (25/5) dini hari.
Aksi kekerasan dan kriminal jalanan ini juga menewaskan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara bernama Insanul Anshori Hasibuan di Medan pada 14 Juni 2023.
"Aksi mereka ini sudah sangat meresahkan karena sampai melukai fisik korbannya," kata politisi ini.
Menurut dia, permasalahan pembegalan ini cukup kompleks, sehingga dibutuhkan peran serta berbagai pihak mulai orang tua, tenaga pendidik, tokoh agama dan lainnya.
"Kita tidak boleh berpangku tangan dengan hanya mengandalkan aparat penegak hukum saja. Ini tanggung jawab kita bersama," tutur Ilhamsyah.
Kepala Polrestabes Medan Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun mengatakan pihaknya telah menangkap dua terduga pelaku pembacokan tangan korban Abdul Azis.
"Pelaku ini ada lima orang, dua sudah ditangkap yakni berinisial MAJ alias BU dan DG," ungkap dia.
Teddy melanjutkan, petugas mendapatkan informasi bahwa pelaku MAJ berada di Jalan Jawa, Medan, kemudian personel menangkap tersangka pada Kamis (30/5).
"Kemudian dilakukan pengembangan, dan personel menangkap pelaku berinisial DG. Barang bukti yang disita berupa senjata tajam jenis clurit dan barang lainnya," ucapnya.
Kapolrestabes Medan mengatakan, dari hasil pengembangan pelaku MAJ merupakan residivis dengan kasus yang sama, yakni pencurian dengan kekerasan.
"Petugas melakukan tindakan terukur dengan menembak para pelaku karena melakukan perlawanan saat ditangkap," tutur Teddy.
Sumber : Antara News