Kediri (28/5). Sekretaris Ponpes Wali Barokah Kota Kediri menghadiri undangan Dinas Kesehatan Kota Kediri dalam rangka "Pembinaan PHBS Bagi Poskestren". Kegiatan tersebut bertempat di Hotel Grand Surya, Ruang Kilisuci, pada Selasa (28/5).
Hadir mewakili LDII dari Ponpes Wali Barokah Burengan Banjaran, Ponpes Nurul Huda Al Manshurin Kresek, Ponpes Nurul Hakim Al Fattach Bandar, Ponpes Tri Barokah Bangsal, dan Ponpes Al Hasun Bangsal.
Penjabat (PJ) Wali Kota Kediri, Zanariah dalam sambutannya menyebutkan bahwa Kota Kediri merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki puluhan Pondok Pesantren dengan jumlah santri yang mencapai puluhan ribu jiwa, jumlah sumber daya manusia yang sangat banyak dan memiliki potensi besar.
"Para santri di Pondok Pesantren biasanya memiliki keseharian yang selalu bersama-sama dan bersifat komunal. Dimulai dari tidur, makan, belajar, bermain dan beribadah secara bersama-sama. Sehingga memiliki kerentanan terjangkit penyakit yang dapat menyebar secara menyeluruh," ujarnya.
Ia mencontohkan penyakit yang biasa ada di pesantren itu seperti gatal, diare, demam berdarah, kekurangan gizi, dan TBC. "Maka perlu diimbangi dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari segala aspek pesantren," ujarnya.
Menurutnya, dalam lingkup pondok pesantren ada tantangan kesehatan jasmani santri yang perlu direspon bersama, sebab tidak hanya berfokus pada penguatan iman dan takwa saja.
"Terlebih mereka rata-rata berada pada usia produktif dan kelak akan menjadi kader-kader pemimpin ummat. Maka, kita semua perlu menyiapkan generasi-generasi ini agar sehat dan kuat," ungkapnya.
Lanjut, Sekretaris Ponpes Wali Barokah, Daud Soleh menekankan pentingnya Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di lingkungan pondok pesantren.
"Poskestren juga berfungsi sebagai alarm seluruh masyarakat pondok pesantren untuk selalu menerapkan PHBS. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pondok pesantren di Kota Kediri. Kalau Poskestren berjalan dengan baik, maka kualitas kesehatan di pondok pesantren tentu terjaga dengan baik," ujarnya.
Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno yang memimpin doa dalam acara tersebut, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kediri atas terselenggaranya kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri tersebut.
"Upaya peningkatan PHBS di lingkungan pesantren tidak bisa dilakukan hanya dengan satu kali penyuluhan ini saja, tetapi harus berkesinambungan hingga menjadi kesadaran dan perhatian bersama," harapnya.
"Semoga dengan ikhtiar kita bersama dan ridho Allah SWT, seluruh warga pondok pesantren di Kota Kediri senantiasa diberikan kesehatan agar dapat memberi kebermanfaatan yang lebih luas lagi untuk masyarakat," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, pengasuh pondok pesantren se-Kota Kediri, perwakilan organisasi masyarakat (LKNU, PD Muhammadiyah, LDII, Fatayat dan Muslimat NU) serta petugas Promosi Kesehatan Puskesmas se-Kota Kediri.