Tangerang,Jejakkriminal.Online -
Selepas relokasi pedagang Pasar Anyar ke Pasar Mambo dan Pasar Anyar Selatan di Jalan A.Yani dan Kisamaun, kondisi sekitar Pasar Anyar Kota Tangerang yang saat ini sedang direvitalisasi, semakin semrawut dengan Pedagang Kaki Lima (PKL).
Berdasarkan pantauan di lokasi, keberadaan PKL semakin menjamur hingga separuh badan Jalan A Yani. Tepatnya, samping persis pagar seng pembatas revitalisasi Pasar Anyar.Selain semrawut dan mengganggu arus lalulintas di sepanjang jalan itu, juga mengganggu keamanan.
Mengingat proses revitalisasi atau pembongkaran bangunan Pasar Anyar sedang berlangsung.Angkutan beratpun nampak merobohkan bangunan.Sehingga puing-puing dan debu berjatuhan dan berterbangan di sekitar lokasi.
Begitupun yang terjadi di sepanjang Jalan kisamaun. Sisi kiri maupun kanan jalan penuh dengan PKL, sehingga kondisinya semrawut dan mengganggu arus lalulintas.
Menurut pengakuan sejumlah PKL, mereka bisa mendirikan lapak di Jalan A Yani dan Kisamaun, karena membayar sejumlah uang kepada “Oknum” yang dekat dengan orang dalam (Ordal) Pemkot Tangerang.
“Ya bayarlah, kalau nggak gimana kita bisa buka lapak di sini,” kata pedagang makanan yang lapaknya bersandar di seng pembatas revitalisasi.
Selain bayar lapak, sambungnya, tiap hari juga membayar uang keamanan dan kebersihan Rp20 ribu ke oknum tersebut.
“Untuk bayar lapak bervariasi, antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta,” kata salah seorang PKL yang enggan menyebut identitasnya.
Dikonfirmasi masalah tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Herman Suwarman enggan banyak komentar.
Ia hanya berjanji akan melakukan evaluasi atas keberadaan PKL.
“Siap akan kita evaluasi menjadi perhatian, tks bang masukannya,” ujar Herman pada wartawan (10/05/24).
Begitupula ketika di singgung soal pungutan liar (Pungli) pada PKL, Herman hanya mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dan cek lokasi.
“Saya koordinasikan dan cek di lokasi,” singkatnya.
(bgs)