Tangerang,Jejakkriminal.Online -
Gaduh adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) terhadap calon penerima manfaat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) oleh oknum ASN (Aparatur Sipil Negara) di Dinas Sosial kabupaten Tangerang.
Hal terkait Pungli akhir-akhir ini membuat geram H. Aziz Gunawan Kepala Dinasnya, sehingga pada Senin (13/05), dirinya pun memanggil oknum NN dan siapa saja yang terlibat dalam perbuatan tak terpuji itu.
Bertempat di ruangan Kepala Bidang PKH (Endang Ramdhani) Ajis mengumpulkan semua Kepala bidang serta oknum yang diduga melakukan Pungli PKH.
Hadir diantaranya, Sekretaris Dinas Sosial (Sekdis) Hj. Yeni, Kepala bidang (Kabid) PKH, Endang Ramdhani, Kepala Bidang Bencana, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan, Neneng Susilawati, Titin kader, dan salah satu pedagang snack yang diduga sebagai perantara, serta Media yang selama ini mempublikasi perbuatan NN yang tak terpuji.
Dalam pertemuan itu, H. Azis Gunawan mengkonfrontir NN dan 2 rekannya yang diduga ikut bermain dalam Pungli PKH.
NN mengakui dirinya bekerjasama dengan TT untuk mengutip dana pada calon pendaftar PKH sebesar Rp.300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah) Per Kepala Keluarga (KK) dibantu oleh TT dan Pedagang snack di lingkungan Dinsos.
Dalam pengakuannya TT kader PKH asal kecamatan Kronjo, ia hanya membantu mencairkan bagi para pemilik kartu PKH yang tidak bisa cair.
“Saya hanya membantu mencairkan bagi para pemilik kartu PKH yang gak bisa cair pak, dengan pungutan biaya Rp.300 ribu dan baru Uang muka 100 RB,” ujar TT sambil menunjukan ratusan kartu PKH di tangannya.
Ajis (Kepala Dinas Sosial-red) mengatakan, “saya sudah berkali kali ingatkan jangan pernah melakukan hal-hal yang sifatnya membebani masyarakat yang notabene sedang membutuhkan bantuan, tapi NN ini memang ASN yang SDM nya agak kurang sehingga susah untuk diperingati.” Kata Kepala Dinas.
Kepala dinas pun kepada media yang atau masyarakat yang mendapati kasus ini juga mempersilahkan apabila mau dibawa ke APH (Aparatur Penegak Hukum), karena memang seperti itulah keadaannya Yang bersangkutan,” ucapnya sembari kesal.
Sementara Datok Nasir selaku pengadu dan penemu persoalan ini mengatakan akan tetap membawa persoalan ini ke APH agar memberi efek jera mengingat bahwa berdasarkan pengakuan oknum NN sangat banyak yang terlibat, salah satunya tadi menyebutkan ada seorang anak Camat di kecamatan tertentu yang juga terlibat, dan ini harus menjadi perhatian serius dari APH.” Tegas Nasir.
(Bgs/red)