Dewan Penasehat DPC LSM-WGAB Madina "Todung Mulia Lubis" |
Mandailing Natal, Jejakkriminal.online - Program Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024 se Kabupaten Mandailing Natal diduga banyak titipan melalui cara yang tidak wajar.
Program titipan tersebut pun disinyalir diperankan oleh orang-orang tertentu dengan pelaksanaan dilapangan bukanlah merupakan kebutuhan Desa dan juga bukanlah program yang dihasilkan dalam rapat Musyawarah Desa (Musdes), sehingga wajar bila belakangan ini terus bergemuruh hingga viral di sejumlah media online, bahkan keganasan para aktor yang berperan dalam permainan Dana Desa itu menjadi topik perbincangan hangat di berbagai kalangan dan masyarakat di Bumi Gordang Sambilan.
Siapakah sebenarnya * The Main Character * dibalik terkurasnya Dana Desa melalui berbagai program yang diduga merupakan titipan tersebut.?
Sejauh mana upaya yang dilakukan oleh Dinas PMD Madina untuk mengantisipasi kebocoran anggaran tersebut agar sepenuhnya dapat dikelola oleh Desa sehingga mencapai titik kemakmuran dan kejayaan bagi Desa tersebut?, atau malah sebaliknya ada oknum di Dinas PMD yang malah menjadi Sutradara dibalik jalannya program titipan yang anggarannya dibebankan dari Dana Desa (DD), seperti yang telah buming saat ini di 377 Desa se Kabupaten Mandailing Natal.
"Penerangan lampu jalan dua unit dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 34.000.000 (tiga puluh empat juta rupiah), pembelian bibit kelapa pandan wangi dengan harga bervariasi mulai dari Rp.40 juta hingga harga terendah mencapai Rp. 15 juta perdesa, pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan sebesar Rp. 11,5 juta yang akan menjadi sebuah misteri, dan banyak lagi yang lainnya". ujar salah satu Kepala Desa yang tidak mau disebutkan namanya ketika dikonfirmasi telephone WhatsApp, Rabu (22/5/2024).
Ia juga menjelaskan, bahwa kuat dugaan kegiatan tersebut telah dikoordinir oleh salah satu oknum di Dinas PMD Kabupaten Mandailing Natal.
"Berdasarkan surat yang dikirim kepada kami, sementara dalam Musyawarah Desa (Musdes) tidak ada mengusulkan program kegiatan tersebut".imbuhnya.
Dengan munculnya program kegiatan ini, Todung Mulya Lubis selaku penasehat di Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Swadaya Masyarakat-Wadah Generasi Anak Bangsa (DPC LSM-WGAB) Kabupaten Mandailing Natal mengkaji dan sampai meyakini adanya keterlibatan salah satu oknum di Dinas PMD Madina yang berperan sebagai sutradara dalam mengeluarkan nota penetapannya.
"Kuat dugaan semua ini merupakan titipan oknum oknum dari pejabat yang berwenang serta adanya persekongkolan dan konspirasi terhadap penggunaan dana desa ini"pungkasnya.