"Apa bila kita meningkatkan IP menjadi 3 per tahunnya, maka tak menutup kemungkinan Padang Lawas akan menjadi lumbung pangan untuk Kabupaten atau kota lainnya," katanya, Selasa (07/05/2024).
Lanjut Edy, saat ini petani lagi dihadapkan pada masalah keterbatasan tenaga kerja untuk proses pengolahan lahan, masa tanam, perawatan, serta masa panen. Untuk itu, perlu solusi alternatif demi memecahkannya. Salah satunya dengan mengoptimalisasikan penggunaan Alsintan. Pada tahun ini Padang Lawas mendapatkan bantuan berupa traktor roda empat dari pihak Kementerian.
"Ada 10 mesin traktor dari Kementerian yang sudah diserahkan kepada kelompok tani penerima berdasarkan usulan beberapa Kecamatan di Paadang Lawas. Jadi dengan bantuan ini kita harap menaikkan IP menjadi 3 atau setidaknya 2,5 sehingga dapat memenuhi angka kebutuhan beras di Pdang Lawas sekitar 30.000 ton per tahun," tambahnya.
Pj. Bupati Edy menerangkan petani juga sedang dihadapkan soal kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Menurutnya, ada kemungkinan faktor geopolitik sehingga bahan baku pupuk impor terkendala.
"Makanya ini kita mendorong juga agar kelompok tani kembali menggunakan pupuk tradisional agar tak hanya mengandalkan pupuk kimia yang membutuhkan bahan baku impor," ucapnya.
Pewarta : ID 0285/JK