SOE, Jejak Kriminal Online,- Rabu, 17 April 2024. Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Drs.Seperius Edison Sipa, MSi memantau langsung kondisi lapangan Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Let'ana desa Tesi Ayofanu Kecamatan Kie yang sempat viral diberitakan di berbagai media
Dalam kunjungan tersebut, Hadir mendampingi Pj.Bupati TTS antara lain kadis P& K TTS Musa Benu, SH, Camat Kie, Semri Tualaka, S.Sos., Kepala desa Tesi Ayofanu.Yunus Liu., Kabid SD. Jordan Liu dan Sat.Pol. PP
Pantauan awak media, Pj.Bupati TTS bersama rombongan tiba di Let'ana sekira pukul 14 :00 Wita dan diterima secara Natoni budaya oleh siswa - siswi SDN Let'ana dengan disaksikan para guru dan masyarakat setempat
Dalam arahannya, Pj. Bupati TTS mengatakan berbicara pendidikan bukan hanya tanggunggjawab pemerintah semata tetapi merupakan tanggungjawab semua pihak baik pemerintah, orang tua dan masyarakat setempat," katanya "
SDN Let'ana didirikan sejak Tahun 2011 berstatus TRK dan pada Tahun 2017 dirubah statusnya menjadi SD Negeri dan mendapat dua ruangan permanen atas kerja sama dinas dan Plan Indonesia area soe,"Jelas Sipa"
Pj.Bupati juga tegaskan akan akses kepemilikan hak Tanah untuk mempermudah daftar pokok pendidikan (dapodik) pada saat di apload sehingga pemerintah pusat memberi perhatian berupa bantuan gedung sebab masih ada 40 sekolah yang belum memiliki sertifikat tanah dan terkendala bantuan gedung
" ada 40 sekolah yang belum jelas status tanahnya sehingga terhambat bantuan gedung dari pemerintah pusat, ini masih baik ada dua ruangan permanen yang di bangun oleh Plan Indonesia Area Soe sedangkan ada sekolah yang masih darurat tanpa ruang permanen" Kata Sipa
Lanjut Pj.Bupati TTS menegaskan, kehadirannya di SDN Let'ana bukan karena viral tapi untuk mematok tiang fondasi karena sudah direncanakan anggarannya sejak tahun 2023 dan ditetapkan pada bulan November dengan sumber anggaran spesifik green untuk membiayai dua ruangan permanen
" sekali lagi, bukan karena viral baru saya datang tetapi saya datang untuk patok karena dana sudah ada melalui spesifik green, sekali lagi saya datang bukan karena viral tetapi saya datang untuk kita patok dan pastikan kepada seluruh orang tua dan masyarakat setempat" Tandas mantan Kadis P&K TTS ini
Pj.Bupati TTS juga minta kepada pihak sekolah dan komite untuk serius mengurus sertifikat tanah karena itu syarat mutlak untuk mendapat bantuan gedung
Diakhir arahanya Pj.Bupati TTS menyampaikan terima kasih kepada semua pihak untuk mendukung pendidikan termasuk seluruh orang tua siswa dan masyarakat yang berinisiatif membangun gedung darurat sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik,"ucapnya tutupnya"
Usai memberi arahan, Pj.Bupati TTS didampingi kadis P&K Musa Benu bersama tim teknis langsung mematok tiang fondasi bertanda di mulainya pembangunan gedung baru
Pada saat yang sama, kepala sekolah SDN Let'ana Biltaria Nenabu menyampaikan gambaran kondisi terkini SDN Let'ana dihadapan Pj.Bupati dan rombongan bahwa SDN Let'ana dibangun pada Tahun 2011 dengan status TRK dan di rubah statusnya menjadi SD Negeri pada Tahun 2017 dengan jumlah siswa sekarang 116 orang dan tenaga guru sebanyak 14 orang, tenaga teknis 1 orang, guru PJOK 1 orang dan guru agama 1 orang
Lanjut Kepsek Biltaria bahwa SDN Letana memiliki dua ruangan permanen yang dibangun Plan Internasional area Soe dan 5 (lima) ruangan darurat yang berasal dari swadaya masyarakat setempat
Kepsek Biltaria juga menyampaikan terima kasih kepada Pj.Bupati TTS bersama rombongan yang berkenan hadir memantau langsung kondisi SD Negeri Let'aan, ucap tutupnya
Ditempat terpisah Kadis P&K Musa Benu dimintai komentarnya terkait kondisi sekolah yang terdampak bencana alam bisa di intervensi anggarannya berupa Biaya tak terduga (BTT) sesuai permintaan ketua komisi 4 DPRD TTS, Pitersius Kefi yang diwawancara media ini di ruang kerjanya belum lama ini
Menanggapi pernyataan ketua komisi 4 tersebut, Kadis P&K TTS Musa mengatakan untuk sekolah yang terdampak bencana alam seperti SDN O'ana desa Sono Kecamatan Amanatun utara akan lanjut dikomunikasikan dengan komisi 4 DPRD TTS. Lanjut ditambahkan Musa bahwa yang menjadi kendala dilapangan adalah akses jalan untuk menurunkan material karena sekolah tersebut tidak memiliki akses jalan masuk ke lingkungan sekolah dan pihaknya sudah berkomunikasi dengan masyarakat setempat untuk membuka jalan masuk ke sekolah tersebut barulah dinas membangun, "Jelasnya"
Perlu diketahui, dalam wawancara dengan ketua komisi 4 DPRD TTS, Pitersius Kefi menegaskan bahwa untuk sekolah yang gedungnya terdampak bencana alam maka solusinya adalah pengajuan permohonan dari dinas teknis untuk membangun menggunakan biaya tak terduga yang sudah tersedia apabila sifatnya emergency," Kata Pitersius"