Momen Idul Fitri, LDII Kota Kediri Bangga Menjadi Warga Negara Indonesia |
Kediri (10/4). Ratusan warga LDII Tempurejo serta pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Al Manshurin mengikuti ibadah salat Idul Fitri 1445 Hijriah di Lapangan Futsal Ponpes Nurul Huda Al Manshurin, pada Rabu (10/4)
Bertindak sebagai imam salat dan khatib, Asyhari Eko Prayitno yang juga Ketua Pemuda LDII Kota Kediri. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur karena Idul Fitri 1445 H dirayakan pasca-Pemilu dengan suasana aman, damai, dan kondusif.
"Alhamdulillah, Pemilu sudah usai siapapun yang terpilih maka itulah putra terbaik bangsa, keputusan KPU kita terima dengan lapang dada" ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa selama bulan ramadan umat Islam berjuang menahan lapar, dahaga, dan melawan hawa nafsu. Bahkan berupaya dengan sungguh-sungguh menghindari dari ucapan dan perbuatan dusta.
"Lima Sukses Ramadan sudah usai kita laksanakan, maka selanjutnya kita lanjutkan dengan melaksanakan ibadah-ibadah lain di luar bulan ramadan," ungkapnya.
Menurutnya, banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil selama beribadah selama bulan ramadan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Termasuk melatih disiplin waktu, keseimbangan dalam hidup, mempererat silaturahim, lebih peduli pada sesama, mengetahui bahwa ibadah memiliki tujuan, berhati-hati dalam beramal melatih diri untuk bersyukur dan melatih hidup sederhana," paparnya.
Ia mengingatkan bahwa momen Idul Fitri ini bisa dimanfaatkan untuk saling bersilaturahim, berkunjung ke tempat saudara dan saling memberi maaf. "Tidak hanya saling mengunjungi saja, silaturahim bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dengan berkirim pesan lewat chatting, video call, dan lainnya," jelasnya.
Ia mengajak umat Islam untuk bersyukur dan bangga menjadi warga Negara Indonesia. "Indonesia adalah tempat kia semua, kita lahir dan hidup di Indonesia, serta nantinya matipun berada di Indonesia, sehingga sepatutnya negara ini harus kita jaga bersama," ujarnya.
"Sehingga sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati keyakinan perlu dilestarikan. Kebangsaan, persatuan dan kesatuan harus menjadi prioritas utama," pungkasnya.