Foto : Kepala Lapas IIA Pare-Pare |
Makassar - Jejakkriminal.online Kepala Lapas IIA Parepare Sulawesi Selatan Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH setelah menutup kegiatan Pesantren Kilat bagi Warga Binaan Pemasyarakatan selama bulan Ramadhan 1445 H / 2024 M dengan tema "Membentuk Karakter Warga Binaan Pemasyarakatan Yang Ber Akhlaqul Kharimah" mengajak seluruh santri untuk berbuka puasa bersama, Minggu, 07 April 2024.
Para santri penuh semangat dan bahagia menyantap hidangan buka puasa yang telah disiapkan. Kegiatan buka bersama ini dilaksanakan dalam rangka mempererat ikatan silaturahmi diantara Petugas, Warga Binaan dan Tim Penyuluh Agama. Dimana pada momen bulan Ramadhan 1445 H yang penuh berkah ini, setiap orang merindukan untuk berkumpul dan berbuka puasa bersama dengan keluarganya namun berbeda dengan Warga Binaan yang harus menjalani masa pidananya sehingga harus rela jauh dari keluarga. Kepala Lapas IIA Parepare Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH
ingin mewujudkan suasana kekeluargaan di dalam Lapas IIA Parepare. Hal ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap Warga Binaan yang sedang menjalankan ibadah Puasa. “Kepada anak-anakku Warga Binaan selamat menikmati hidangan buka puasa pada hari ini, semoga kita semua diberikan nikmat dalam menjalankan ibadah puasa pada tahun ini dan diberikan berkah keselamatan didunia dan akhirat kelak," ucap" Kalapas.
Foto : Bukber Buka Bersama Degan Binaan Pemasyarakatan Bersam Santri Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan |
Dalam kegiatan buka puasa bersama ini hadir rekan-rekan Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama Kota Parepare dan Pejabat Struktural Eselon IV, V dan jajarannya.
Kegiatan berbuka puasa bersama tentu bukan pertama kalinya dilaksanakan di dalam Lapas IIA Parepare namun berbeda dengan tahun lalu, kegiatan buka puasa kali ini dikemas lebih sederhana namun tetap bernuansa kekeluargaan dan humanis. Pastinya kegiatan ini disambut baik dan penuh bahagia oleh Warga Binaan Pemasyarakatan. Kepala Lapas IIA Parepare dalam memberikan layanan Pembinaan dan Bimbingan
"menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada seluruh jajaran. Hal ini tidak terlepas dari perilaku budaya dan tradisi masyarakat Bugis yang memiliki prinsip dalam kehidupan sosial yang bersentuhan dengan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pendidikan karakter yaitu budaya Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge yang memiliki sebuah arti saling menghormati, saling menghargai dan saling mengingatkan
102 orang santri selama mengikuti kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H dibekali pendidikan ilmu agama Islam oleh pemateri terbaik dari Penyuluh Agama Islam dari Kantor Kementerian Agama Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan
Kepala Lapas IIA Parepare Totok Budiyanto A.Md.IP, SH sangat berharap dengan kegiatan yang positif ini dapat membentuk kepribadian Warga Binaan menjadi kepribadian yang lebih baik lagi, memiliki budi pekerti yang baik dan luhur sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW yaitu Akhlaqul Karimah (Akhlak yang terpuji) dan tahu apa saja yang dilarang menurut agama, sehingga dapat dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari selama menjalani masa pidananya dan setelah bebas nantinya*
( Abu Mksr )