Reporter :Rio Rahadin
Editor : Rio Rahadin
Photo : Screnshot Video Perundungan |
CIREBON ( JEJAK KRIMINAL.ONLINE ) – Beredar video seorang bocah kelas 1 SMP inisial ADS (12) di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon mengalami kekerasan fisik yang dilakukan teman sebayanya.
Berdasarkan informasi, diduga lokasi kekerasan dalam video tersebut terjadi di sekitar Kali Cipager, Sumber.
Bibi korban, Nani Triana mengatakan, telah ada perubahan secara psikologis pada diri ADS sejak 3 bulan lalu. Menurutnya, ADS mulai murung dan enggan bermain sejak satu kejadian saat mengaji.
“Sudah ada ciri dan kelihatan dari 3 bulan lalu murung terus kan anak segitu lagi aktif-aktifnya ya,” kata Nani.
“Awalnya ketahuan (berubah) sendal pas ngaji sendalnya diumpetin tiba-tiba perlahan begitu berubah murung diam,” tambahnya.
Hingga akhirnya pihak keluarga mendapatkan video kekerasan tersebut yang diperoleh dari wali kelas korban.
“Dari wali kelasnya yang ke rumah,” sebutnya.
Nani dan pihak keluarga sendiri mengaku kaget keponakannya mendapat perlakuan yang sangat keji tersebut dari teman sebayanya.
“Kasian banget, kayanya sering soalnya sudah tiga bulan kenapa ya murung terus kenapa diam aja pemurung aja ga ada gairah hidupnya itu mah nglentruk aja, cuma untuk video yang ketauan baru satu (waktu itu) yang dipukulin tuh di Kali Cipager,” ucapnya.
“Tapi, dipukulin juga yang mukulinnya ga keliatan mukanya cuma kakinya doang tuh nendang-nendang ga semuanya keliatan, tapi sekarang banyak videonya malahan dan ketahuan,” ucapnya.
Nani mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada Hari Senin (4/3/2024).
“Kejadian itu Senin dan anak itu kemaren itu anak baru sembuh baru pulih,” ucapnya.
Selain di Kali Cipager, Nani menyampaikan, jika terdapat TKP lainnya yakni makam biru.
“Ada satu lagi tapi ga ada bukti videonya,” tuturnya.
Memendam trauma mendalam ADS, kata Nani, sempat mengalami gemetar hebat pada tangan khususnya saat diperiksa di kantor kelurahan.
“Tangan tadi kalau diperiksakan di kelurahan itu tangannya gemeter tadi malam, tangannya sampai gemetar trauma,” ungkapnya.
Kondisi korban, kata Nani, saat ini masih ketakutan. Luka yang dialami keponakannya tersebut juga sebagian besar di kepala kemudian disusul badan, punggung belakang.
Harapan pihak keluarga sendiri agar pelaku dapat mendapat hukuman setimpal agar tidak berjatuhan korban serupa.
“Ya pengennya tuh ya biar ga ada korban lagi kasian anak segitu tuh takutnya ada korban lagi,” tutupnya.