Labuhanbatu,Jejak Kriminal.Online-Usai viral di media sosial terkait informasi yang memuat narasi video seorang siswi tak bayar uang SPP dan baju olahraga siswi lalu diusir dari sekolah kini terjawab sudah,Jum'at(1/3/2024).
Pihak SMA.N-1 Panai Hilir bersama Ibu Rahimah orangtua siswi telah berpelukan hangat di ruang Tata Usaha(TU)SMA.N-1 Panai Hilir,Kabupaten Labuhanbatu-Sumatera Utara.
"Alhamdulillah,saya beserta guru dan TU SMA.N-1 Panai Hilir telah berpelukan(Bersimaaf-maafan)dengan Ibu Rahimah selaku orangtua siswi kelas X.Semuanya kejadian itu bermula dari miskomunikasi.Saya sangat bahagia,semuanya baik-baik saja,"ungkap Kepsek SMA.N-1 Panai Hilir,Sri Adhawati,SPd.
Sebelumnya,telah tersiar berita di media sosial memuat narasi gegara tak bayar uang SPP dan baju olahraga pihak sekolah mengusir seorang siswi kelas X SMA.N-1 Panai Hilir.Hal itu patut untuk diluruskan agar masyarakat tak salah persepsinya.
"Kabar itu tidak benar.Kami pihak sekolah SMA.N-1 Panai Hilir tidak ada dan tidak pernah mengusir siswa/i bersekolah.Kami sayang mereka semuanya,"cetus Kepsek Sri.
Bermula,kata Kepsek Sri,Kamis(29/2/2024),sekira pukul 09:30 wib,pihak sekolah mengundang ibu siswi ke sekolah dengan maksud mengkonfirmasi apakah uang SPP dan baju olahraga sudah dibayarkan melalui anaknya.Mengingat,kata Kepsek Sri,pihak sekolah menemukan sejumlah siswa/i didapati tidak menyampaikan uang SPP dan baju olahraga kepada Sekolah padahal uangnya sudah diberikan orangtuanya kepada anaknya.
"Adapun maksud kami mengundang Ibu Rahimah selaku orangtua siswi kelas X hanya ingin mengkonfirmasi apakah ada memberikan uang SPP dan baju olahraga kepada anaknya.Oleh karenanya kami(pihak sekolah,red)mendapati sejumlah siswa/i tidak membayarkan uang SPP dan baju olahraganya kepada Sekolah padahal uang SPP nya sudah diberikan orangtuanya kepada anaknya,dengan demikian kami kami hanya ingin mencari kebenaran,"cetus Kepsek Sri.
Namun,urai Kepsek Sri,saat berdiskusi,terjadi miskomunikasi antara pihak sekolah dan orangtua siswi."Saat kami tanyakan,orangtua siswi lalu tegang dan di situlah terjadi miskomunikasi.Ya,Alhamdullilah kini kami sudah berpelukan,"imbuhnya.
Sri Adhawati memastikan selama ia masih menjabat sebagai Kepsek di SMA.N-1 Panai Hilir,pihaknya tidak akan membiarkan siswa/i nya putus sekolah hanya karena masalah ekonomi.Ia berjanji akan memperjuangkan anak didiknya.
"Saya berjanji selagi anak-anak mau bersekolah saya akan memperjuangkannya,"tegasnya.
Adapun acara berpelukan sembari bersimaaf-maafan itu,Kepsek Sri menerimanya dengan lapang dada.Ia tak mempersoalkan narasi video di media sosial yang terkesan cenderung memojokkan nama sekolahnya.Akan tetapi,Ia berharap masyarakat tidak salah memahami kebenarannya.
"Sudahlah,saya tidak mempersoalkan narasi video yang kadung viral di media sosial itu.Saya hanya berharap pertemuan ini masyarakat dapat memahami apa sebenarnya yang terjadi,"ujarnya.
Sementara itu,Ketua Komite SMA.N-1 Panai Hilir Azuan Nasution,membenarkan bahwa terjadi miskomunikasi antara orangtua siswi dan pihak sekolah.
Ia menyebut,maksud dari pihak sekolah mengundang orangtua siswi hanya ingin mengkonfirmasi apakah uang SPP dan baju olahraga sudah diberikan orangtuanya kepada anaknya.
Menurut Azuan Nasution,sejumlah kasus didapati siswa/i kedapatan tidak menyerahkan uang SPP dan baju olahraganya kepada Sekolah,padahal uangnya sudah diberikan orangtuanya lewat anaknya.
"Hanya ingin menanyakan kepada orangtuanya.Tidak ada yang lain,namun,pada pertemuan diruang TU itu terjadi miskomunikasi antara orangtua siswi dan guru,"urainya.
Ia menaruh sedih terkait narasi video yang diunggah di media sosial.Padahal,ungkap ia,Ada beberapa siswa/i yang tidak mampu(yatim-piatu)uang SPP nya dibiayai uang pribadi Kepsek Bu Sri Adhawati.
"Saya hanya kesal,padahal ada beberapa siswa/i(yatim-piatu)uang SPP nya dibantu secara pribadi oleh Kepsek Bu Sri Adhawati,"imbuhnya.
Bukan itu saja,lanjut Azuan,dirinya mengapresiasi kinerja Kepsek Sri Adhawati.Sejak Ibu Sri Adhawati menjabat sebagai Kepsek SMA.N-1 Panai Hilir,diakuinya banyak perubahan terkait perawatan sekolah.Banyak perubahan baik yang terjadi di sekolah SMA.N-1 Panai Hilir.
"Selaku Ketua Komite saya mengapresiasi kinerja Kepsek Bu Sri Adhawati.Sejak beliau menjabat sebagai Kepsek SMA.N-1 Panai Hilir,banyak perbaikan dilakukan nya,"ujarnya.
Semisal kata Azuan,pengadaan alat Drumband.Hampir 20 tahun sekolah SMA.N-1 Panai Hilir berdiri dan berpuluh tahun Kepsek keluar masuk,baru kali ini ada alat drumband milik sekolah SMA.N-1 Panai Hilir.
"Ya,dapat dirasakan bahwa ibu Sri Adhawati peduli terhadap sekolah nya.Perbaikan kursi,meja,pembangunan plank dan gerbang Sekolah serta perawatan Musholla menggunakan cat merek Jotun.Alhamdullilah,banyak sekali perubahan,jujur saya kagum dengan sosok bu Sri Adhawati,"pungkasnya.
Kini,pihak sekolah SMA.N-1 Panai Hilir dan ibu Rahimah orangtua siswi kelas X telah bertemu.Peluk haru penuh kekeluargaan terikat dalam maaf yang disampaikan dengan rasa penyesalan hingga buah hati ibu Rahimah(anaknya,red)kembali bersekolah lagi.
(Ferdinan Frinandes Simanjuntak)