Sumber : BMKG
Gunungsitoli (4/2/2024), Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gunungsitoli, Sumatera Utara merilis aktivitas petir selama periode 25 - 31 Januari 2024 dan peta seismisitas gempa selama periode 26 Januari - 1 Februari 2024 di Kepulauan Nias.
Kep. Nias merupakan daerah yang memiliki potensi bencana gempa dan sambaran petir karena merupakah dataran tinggi yang dipenuhi dengan pohon dan Kep. Nias berada ada garis lempeng teknotik sehingga banyak terjadi gempa akibat pergeseran lempeng.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Gunungsitoli, Buha M. Simanjuntak mengatakan, aktivitas petir menurun dibandingkan aktivitas petir pada periode sebelumnya. Tercatat 7.061 kejadian sambaran petir di Kep. Nias.
Kab/Kota tertinggi yakni Kab. Nias Utara sebanyak 4.027 sambaran, Kota Gunungsitoli 2.165 sambaran, Kab. Nias Barat 362 sambaran, Kab. Nias 298 sambaran, dan Kab. Nias Selatan 209 sambaran.
Buha menyampaikan hal apa saja yang harus dilakukan untuk menghindari resiko tersambar petir.
Sumber : BMKG
Buha M. Simanjuntak mengatakan pada periode ini tercatat gempa sebanyak 27 kejadian, dengan gempa dangkal kurang dari 60 km sebanyak 24 kejadian dan gempa menengah 60-300 km sebanyak 3 kejadian.
Jika dijelaskan berdasarkan kekuatan gempa, terdapat 20 gempa dengan kekuatan dibawah 3 magnitudo, 4 gempa dengan kekuatan 3-4 magnitudo, dan 3 gempa dengan kekuatan diatas 4 magnitudo
Buha M. Simanjuntak menghimbau masyarakat agar tidak percaya dengan hoax tentang bencana alam. Ia menambahkan dalam memvalidasi suatu kejadian bencana alam hanya di media sosial BMKG.