Banda Aceh,Jejak Kriminal.Online -
Berawal dari penerbitan berita pertama oleh jejakkriminal.online mengenai dengan adanya dugaan menjamurnya tempat prostitusi di Banda Aceh, yang selama ini sepertinya mereka diduga beroperasi secara aman-aman saja dan tanpa tindakan tegas dari Aparatur Penegak Hukum (APH) yang terkait dan seolah-olah terkesan adanya dugaan pembiaran karna selama tahun 2023 ini tidak ada tempat prostitusi yang sudah di grebek atau di serbu oleh APH terutama pihak satpol pp dan wh wilayah kota banda aceh.
Sebagai mana di jelaskan oleh Amri selaku kasi WH kota Banda Aceh pada hari Senin, 11/12/2023 di kantin kantor wali kota Banda Aceh kepada awak media menjelaskan, selama tahun 2023 ini belum ada satu pun tempat yang diduga menjadi sarang pelacuran di ibu kota bumi syariat islam (Kota Banda Aceh) yang mereka serbu atau mereka amankan.
Beliau malah juga sempat mengeluhkan keterbatasan anggaran untuk menyikapi dan menegaskan dalam pemberian tindakan pemberantasan kasus serupa sehingga pihak dari satpol pp dan wh kota banda aceh tidak menemukan tempat-tempat yang diduga menjadi sarang pelacuran.
Padahal menurut penelusuran yang di lakukan oleh beberapa awak media pada minggu lalu mendapati adanya beberapa tempat yang diduga menjadi tempat transaksi dan sarang maksiat tersebut.
Masyarakat semakin bertanya-tanya apa kerja satpol pp dan wh kota banda aceh selama ini,,??
Padahal kita tau bersama, yang mana mereka dalam peruntukkan dana sangatlah tidak lumayan sedikit, untuk melakukan penelusuran maupun penindakan tegas dalam tempat-tempat yang diduga menjadi tempat terjadinya transaksi prostitusi yang di lakukan oleh para pekerja sex komersial (psk) dan mucikarinya.
Namun satpol pp wh kota Banda Aceh seperti macan ompong yang tidak memiliki kemampuannya dalam menelusuri tempat-tempat maksiat tersebut sehingga terkesan mereka aman-aman saja beroperasi di aceh.
Hasil dari penulusuran para awak media pada minggu lalu juga mendapati bahwa tempat yang diduga sebagai tempat prostitusi itu beroperasi dari siang hari hingga tengah malam, tempat tersebut menyediakan jasa sex dari para perempuan psk nya dengan patokan harga yang berbeda tergantung branded(kualitas) perempuannya, dan patokan harga di mulai dari Rp 200.000 - Rp 1.000.000 / short time(satu kali permainan).
Hasil wawancara singkat yang di lakukan oleh awak media secara tersembunyi dengan mucikari dan psk yang berada di tempat tersebut mengatakan harga untuk layanannya berbeda antara siang dan malam.(Nanda Suparli)