MUSI BANYUASIN, JEJAK KRIMINAL
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Perindo Ganjar Pranowo disambut antusias warga saat berkunjung ke Desa Bukit Jaya Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (6/11/2023).
Bukit Jaya merupakan desa berprestasi di tingkat nasional dan mayoritas dihuni transmigran asal Jawa Tengah.
Kedatangan Ganjar rupanya sudah dinantikan ribuan warga terutama emak-emak. Mereka rela berjajar di sepanjang jalan untuk bersalaman dan mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphone.
Kepala Desa Bukit Jaya, Jauhari dalam sambutannya mengaku tidak menyangka Ganjar berkunjung ke desanya. "Ngimpi opo, Pak Ganjar datang ke sini," katanya.
Dia menceritakan bahwa desanya banyak meraih penghargaan di tingkat nasional. Di antaranya juara dua keterbukaan informasi publik, juara dua perpustakaan desa, dan Proklim peringkat 17 Pratama.
"Alhamdulillah desa ini, desa yang berprestasi di tingkat nasional," paparnya.
Ganjar Pranowo mengapresiasi atas prestasi yang diraih Desa Bukit Jaya. Hal itu mampu menjadi inspirasi desa-desa di daerah lain untuk berpikir maju.
"Bisa menggerakan masyarakatnya, masyarakatnya memberikan dukungan yang bagus dan banyak prestasi yang ada," tuturnya.
Ganjar juga berdiskusi dengan warga. Ada beberapa masukan, di antaranya soal nasib dan kesejahteraan guru, juga perhatian terhadap atlet berprestasi.
"Tentu saja tadi ada masukan-masukan. Pertama, nasib guru termasuk nasib guru yang ada di Paud, kelompok belajar, kelompok bermain begitu, dan bagaimana membentuk karakter anak-anak sejak dini. Perhatian ini dibutuhkan oleh para guru dan saya kira saya sangat setuju itu. Sehingga nasib guru juga baik, prestasinya juga baik, anaknya punya karakter, punya ilmu," katanya.
"Nah di samping itu ada anak berbakat. Ada guru olah raga, bagaimana agar atlet atlet di daerah ini bisa naik kelas dari kampung, provinsi dan nasional. Ternyata mereka butuh akses untuk agar bisa masuk. Maka kita carikan jalan, entah bisa lewat KONI, kementerian, apakah lewat dinas. Kalau di Jateng dulu saya minta ada sistem informasi atlet, saya kira itu yang bisa direplikasi, sehingga kita bisa memantau anak-anak berprestasi," katanya.
Saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sangat memberikan perhatian terhadap para guru honorer.
Ganjar menetapkan honorarium seluruh Guru Tidak Tetap (GTT) di satuan pendidikan SMA, SMK, dan SLB Negeri sesuai UMK daerah ditambah 10 persen. Sebelumnya, mereka hanya menerima Rp200.000, namun kini mereka bisa mendapatkan gaji berkisar Rp2,3 juta per bulan atau bahkan lebih.
Selain menginisiasi dibuatnya sistem informasi atlet di Jateng, Ganjar yang juga menjadi Ketua Dewan Pembina Special Olympic Indonesia (SoINA) dalam sepuluh tahun terakhir, juga terus memberikan ruang bagi para atlet untuk mengembangkan diri melalui berbagai event. Hasilnya, atlet dari Jateng banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Sumber : iNews.id