Seorang Pekerja Jatuh dari Ketinggian 7 Meter saat Renovasi Atap Mesjid di Bandung


Seorang Pekerja Jatuh dari Ketinggian 7 Meter saat Renovasi Atap Mesjid di Bandung

Jumat, 03 November 2023, November 03, 2023


BANDUNG,JEJAK KRIMINAL

Seorang pekerja jatuh dari ketinggian 7 meter saat merenovasi atap Masjid Al-Muttaqien di Komplek Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (2/11/2023).

Korban bernama Juan ini jatuh saat melakukan renovasi area atap masjid. Akibat kejadian itu, Juan mengalami patah kaki kanan.

"Kaget, pas mau sholat duha di Masjid jatuh dari atas nobros plafon, langsung dikerubung satpam sama teman pekerjanya," kata salah seorang saksi mata, Mamat.

Menurut Mamat, korban langsung pingsan dan saat dicek kaki kanan pekerja CV Bumi Besemah Sentosa 
yang dikontrak Sub Bagian Rumah Tangga Setda Provinsi Jabar tersebut patah. 

"Kepala sama badannya kurang tahu, kakinya patah, jatuhnya tinggi," ucap Mamat.

Korban yang tidak memakai alat pengaman diri (APD) tersebut langsung dibawa ke rumah sakit dan sisa pekerjaan dihentikan. Sementara para pekerja renovasi atap diminta untuk pulang.

Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin memberikan teguran keras kepada Kepala Biro Umum Setda Jabar, Tulus Arfian terkait insiden tersebut.

"Saya tanya Kepala Biro Umum, saya tegur," ucap Bey dalam rapat pimpinan yang digelar di Ruang Papandayan, Gedung Sate.

Bey meminta, kejadian ini tidak terulang kembali. Menurutnya, peristiwa yang menyebabkan korban patah kaki dan harus dirawat itu mengabaikan faktor keselamatan.

"Karena ini sudah kejadian, (keselamatan) diperhatikan betul, diawasi betul," tegasnya.

Bey juga meminta pihak Biro Umum untuk memperhatikan pengobatan pada korban yang saat ini sudah dirawat. "Pengobatan diperhatikan jangan sampai ditelantarkan," ucapnya.

Diakui Bey, dirinya mengetahui adanya insiden tersebut setelah menerima laporan foto peristiwa dan langsung menegur Tulus Arfian di tengah rapat. Menurutnya pihak Biro Umum tidak bisa lepas tangan dalam insiden tersebut.

"Ada yang kirim saya foto, saya tegur langsung. Apapun alasannya kita sebagai pengawasannya kurang. Saya minta jangan sampai terulang yang faktor safetynya tidak ada sama sekali," katanya.
Dia juga menegaskan tanggung jawab pada korban harus diberikan. Saat ini, korban yang sempat pingsan sudah kembali siuman.

"Diperhatikan sampai benar-benar sembuh, alhamdulilah sudah sadar tadi sempat pingsan, dan benar (kakinya) patah," katanya.

Kasubag Rumah Tangga Biro Umum Setda Jabar, Ovie Atika yang membawahi proyek renovasi tersebut membantah kejadian ini karena mengabaikan prosedur K3.

"Kalau misalkan K3 antisipasi, kami sudah jelaskan ya. Kedua, kami sudah bicara tentang tenaga K3 untuk setiap pekerjaan dan ada pengawas. Itu sudah kami sampaikan juga diawal," kata Ovie.

Dia berdalih, kejadian di lapangan di luar kuasanya sebagai penanggung jawab proyek. 

"Terkait ada kejadian di lapangan, itu sebenarnya di luar kuasa kami untuk memperingatkan setiap menit, setiap detik. Cuma kondisi di lapangan, saya juga tidak bisa ngecek setiap hari karena ada temen-temen pengawas," katanya.

Dia menegaskan, penerapan K3 sudah dilakukan meski tidak hapal pasti. Ovie juga mengaku korban bukan tengah bekerja melainkan sedang masuk dalam jam istirahat.

Ovie berpandangan, korban ketika di atas berupaya mengambil sesuatu namun kemungkinan tersandung atau penyebab lain.

Dia juga membantah insiden terjadi saat korban tengah bekerja melakukan pergantian atap gedung Masjid At Muttaqien.

"Jatuh mah benar, cuman kondisinya dalam kondisi mereka emang sudah di jam istirahat," katanya.

Sumber : iNews.id

TerPopuler