Ketua Ormas Laki Angkat Bicara Tentang Berita Yang Lagi Fairal, Jangan Halangi Pers


Ketua Ormas Laki Angkat Bicara Tentang Berita Yang Lagi Fairal, Jangan Halangi Pers

Sabtu, 04 November 2023, November 04, 2023

 Nias Selatan-Jejak Kriminal

Ketua DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) menyesalkan semakin maraknya larangan, pengusiran dan pelecehan terhadap wartawan yang sedang bertugas. Ketua DPC laki mengingatkan agar semua pihak tidak menghalangi kerja jurnalistik. Sabtu, (04/11/2023).


"Mengingatkan kepada semua pihak yang terkait, wartawan dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh hukum dalam hal ini UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," kata Ketua Yustinus Buulolo


Penegasan soal adanya aturan pers disampaikan ketua DPC Laki  terkait  Berita yang lagi firal tentang kepala Dinae Kesehatan (Dinkes) Nias Selatan yang melakukan larangan terhadap wartawan, Sejumlah wartawan yang melakukan peliputan diduga mendapat tekanan massa terkait pola pemberitaan. Beredar di beberapa media online yang ada di kabupaten Nias Selatan.


"Dewan pimpinan daerah cabang (DPC)  Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Nias Selatan mengingatkan, menghalang-halangi wartawan yang sedang bertugas, selain itu merupakan tindak pidana yang dilarang oleh UU Pers. Hal itu juga merupakan pelanggaran berat terhadap asas-asas demokrasi dalam suatu negara," imbuhnya.


"Yustinus Buulolo mengecam segala bentuk dan upaya untuk menghalang-halangi wartawan dalam menjalankan tugasnya, dan mengharapkan hal itu tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang," tutur yustinus Buulolo


Yustinus Buulolo juga menghimbau pers melakukan tugas jurnalistik dengan menerapkan kode etik jurnalistik dan UU Pers. Berita harus dibuat berimbang, akurat dan tidak beritikad buruk.


Aturan main tersebut harus dijalani agar tidak menimbulkan reaksi keras dan emosional dari pihak tertentu menyoal pemberitaan. "DPC laki kabupaten Nias Selatan  menghimbau agar pers dan wartawan selalu menjaga misinya sebagai pembawa dan penyuara kebenaran dan bukan menjadi alat propaganda tertentu," ujar yustinus Buulolo.



MarTaf 

TerPopuler