Ukraina Sudah Kehilangan 90 Ribu Pasukan, Namun Tak Kunjung Menang Melawan Rusia


Ukraina Sudah Kehilangan 90 Ribu Pasukan, Namun Tak Kunjung Menang Melawan Rusia

Jumat, 06 Oktober 2023, Oktober 06, 2023

 

KIEV,JEJAK KRIMINAL

Perang Rusia dan Ukraina belum diketahui kapan akan usai dan belum ada tanda-tanda Ukraina berhasil mengusir tentara Rusia yang menginvasi negaranya sejak Februari 2022 lalu.


Data terbaru menyebutkan, Ukraina telah kehilangan 90.000 orang sejak Juni 2023.


Ukraina juga kehilangan hampir 1.900 kendaraan lapis baja sejak dimulainya serangan balasan digencarkan Ukraina pada bulan Juni, mengutip pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (5/10/2023)


“Sejak 4 Juni saja, unit-unit Ukraina telah kehilangan lebih dari 90.000 orang,” sebut Vladimir Putin pada sesi pleno Klub Diskusi Valdai di Sochi.


Menurut Vladimir Putin, angka 90.000 ribu pasukan ini mencakup kematian dan ketidakmampuan.


Serangan balasan Ukraina terhadap Rusia dimulai pada 4 Juni 2023 dengan serangkaian kemajuan Ukraina di sepanjang garis depan antara Kherson dan Donetsk.


Namun, operasi tersebut berantakan seketika ketika pasukan Ukraina yang maju dengan cepat ternyata menghadapi medan ranjau parit yang berlapis-lapis yang dibuat tentara Rusia, perangkap tank, dan tempat senjata.


Tanpa dukungan kekuatan udara untuk mem-backup serangan berulang-ulang Ukraina, pasukan Kiev terkena serangan artileri, helikopter dan drone Rusia.


Setelah menyesuaikan penyesuaian taktik beberapa kali, pasukanUkraina berhasil merebut beberapa desa di dekat Zaporozhye pada bulan Agustus, meskipun kerugian tetap tinggi.


Namun tank-tank yang dipasok Barat dihancurkan dari jauh oleh drone dan rudal Rusia. Ukraina kehilangan 17.000 tentara selama bulan September saja, menurut angka dari Kementerian Pertahanan Rusia.


Para pejabat Barat secara terbuka mengakui bahwa serangan balasan tersebut tidak berjalan seperti yang mereka harapkan, dan laporan media menunjukkan bahwa operasi tersebut dipandang sebagai kegagalan di AS dan Eropa.


Meskipun hujan lebat di musim gugur akan segera membuat kemajuan di medan perang menjadi sangat sulit, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah berjanji untuk terus melakukan serangan hingga musim dingin.


Militer Ukraina tidak mempublikasikan jumlah korbannya, meskipun beberapa perkiraan telah bocor.


Desember lalu, Komisi Eropa menerbitkan dan dengan cepat menghapus sebuah video dan transkrip pernyataan Presiden Komisi Ursula von der Leyen yang mengatakan bahwa militer Ukraina telah menderita 100.000 korban jiwa pada 9 bulan pertama konflik.


“Kami memahami di mana dan apa yang perlu kami lakukan,” kata Putin Kamis lalu. “Kami dengan tenang bergerak menuju pencapaian tujuan kami, dan saya yakin kami akan mencapainya,” ujarnya.


Putin menegaskan, tujuan Rusia di Ukraina bukanlah untuk memperluas wilayah Federasi Rusia, tetapi untuk membangun “tatanan dunia baru” di mana NATO atau blok militer lainnya tidak lagi dapat memaksakan kehendak mereka pada peradaban yang menentang


Vladimir Putin juga menyoroti penindasan yang dilakukan Kiev terhadap penutur bahasa Rusia di wilayah Donbass sebagai faktor kunci di balik keputusannya melancarkan operasi militer di Ukraina tahun lalu.

Sunber : TribunNews.com

TerPopuler