Pematang Siantar jejakkriminal.online –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa wilayah Pematang Siantar berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat selama tiga hari ke depan, hingga 9 September 2023 mendatang.
Menurut Forecaster BMKG Wilayah 1, Putri Diana Tarigan, hujan lebat ini terjadi karena adanya gangguan seperti perubahan arah angin dan akumulasi massa udara di wilayah tersebut. Selain itu, kondisi lapisan atmosfer cukup labil dan lembap.
Data lapisan udara atas juga menunjukkan bahwa kelembaban udara dari lapisan 450-850 milibar mencapai lebih dari 80%.
“Untuk 3 hari kedepan, diprakirakan cuaca untuk Kota Pematang Siantar masih ada potensi hujan sedang sampai lebat.” jelas Putri kepada Parboaboa, Rabu (6/9/2023).
Kondisi cuaca buruk ini dapat berdampak pada beberapa wilayah di Pematang Siantar yang memiliki potensi mengalami banjir. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai dengan petir dan angin kencang.
Himbauan ini berlaku terutama di sebagian lereng timur, pegunungan, lereng barat, dan pantai barat Sumatera Utara. Kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.
Cuaca Hujan Timbulkan Berbagai Penyakit
Cuaca basah dan lembab yang seringkali terjadi selama musim hujan dapat menjadi sumber berbagai penyakit. Hal ini dialami Enos (53), seorang ibu rumah tangga yang mengalami flu dan batuk akibat cuaca hujan berkepanjangan.
Enos mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir, dirinya sering merasakan sakit kepala disertai bersin-bersin.
“Hujan terus disini, jadi kena flu aku,” ungkap Enos kepada Parboaboa.
Dilansir dari halodoc.com, terdapat beberapa jenis penyakit yang kerap muncul saat musim hujan, yakni:
1. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang biasanya menyebar melalui air yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi. Musim hujan dapat meningkatkan risiko penularan karena air hujan dapat mencampur dengan urine hewan yang terinfeksi.
2. Flu
Meskipun flu dapat menyebar sepanjang tahun, musim hujan sering kali menjadi musim flu yang lebih aktif karena kelembaban tinggi dan suhu yang lebih rendah membuat virus flu bertahan lebih lama di udara.
3. Diare
Musim hujan sering kali menyebabkan pencemaran air, yang dapat mengakibatkan peningkatan kasus diare. Infeksi bakteri dan parasit yang terkait dengan air dapat menjadi penyebab utama diare selama musim hujan.
4. Penyakit Tangan-Kaki-Mulut
Ini adalah infeksi virus yang biasanya memengaruhi anak-anak kecil. Penyakit ini bisa menyebar dengan cepat dalam lingkungan yang padat dan memiliki risiko peningkatan selama musim hujan.
5. Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Musim hujan dengan genangan air dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak, meningkatkan risiko penularan penyakit ini.
6. Kolera
Kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Musim hujan, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk, dapat menyebabkan peningkatan penyebaran kolera melalui air yang terkontaminasi.
7. Demam Tifoid/Tipes
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Musim hujan yang meningkatkan risiko pencemaran air dapat meningkatkan risiko penularan demam tifoid.
Sumber : Parboaboa