Foto: keindahan Pantai Teluk Hantu, Kabupaten Pesawaran, Lampung. |
Lampung,Jejak Kriminal Online -
Teluk Hantu bukanlah nama wilayah yang menyeramkan ataupun judul sebuah film misteri. Teluk hantu adalah nama pantai di Lampung dengan keindahan hamparan pasir putih serta air laut yang biru.
Pantai ini berada di ujung selatan Kabupaten Pesawaran, tepatnya di Desa Pagar Jaya, Kecamatan Punduh Pedada.Tim detikSumbagsel yang mendatangi pantai tersebut dibuat takjub dengan keindahan alam yang masih alami. Di lokasi ini memang belum ada fasilitas yang memadai, hanya ada beberapa pondok tua berukuran kecil serta fasilitas MCK yang dibuat ala kadarnya oleh warga setempat. Selebihnya masih dalam kondisi alami, sangat cocok untuk detikers yang hobi berpetualang.
Namun, hal itu justru menjadi daya tarik tersendiri di pantai tersebut. Jika kamu ingin berkunjung ke pantai ini, kamu wajib membawa tenda untuk bermalam.
Diceritakan warga setempat, Pantai Teluk Hantu mulai didatangi oleh wisatawan untuk kali pertamanya di tahun 2018 lalu.
"Pertama kali itu tahun 2018, sudah mulai ada yang datang ke pantai ini,"kata Masliha kepada detikSumbagsel.
Sebagai warga asli, dia menyatakan sangat senang jika semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini.
"Senang, karena bisa sedikit menunjang perekonomian warga disini," tutur dia.
Sejarah Teluk Hantu
Menurut warga sekitar di Desa Pagar Jaya, nama Pantai Teluk Hantu telah ada sejak puluhan tahun silam.
Penyematan nama tersebut karena pantai tersebut dulunya terdapat makam yang hingga sekarang masih ada.
"Dari dulu, sejak saya belum lahir memang kata bapak saya sudah teluk hantu namanya. Menurut ceritanya bapak saya itu karena dulunya di pantai ini banyak kuburan, dan hingga sekarang masih ada beberapa kuburan tersebut. Yang lain sudah dipindahkan," kata Rudy penjaga pantai.
Dia mengimbau untuk wisatawan yang hendak datang ke lokasi tersebut agar selalu menjaga perilaku serta tutur kata untuk menghindar hal-hal yang di luar nalar manusia.
"Iya di sini nggak boleh aneh-aneh, jaga tutur kata sama sikap aja. Biar nggak kesurupan," ucapnya.
Diceritakan warga setempat, Pantai Teluk Hantu mulai didatangi oleh wisatawan untuk kali pertamanya di tahun 2018 lalu.
"Pertama kali itu tahun 2018, sudah mulai ada yang datang ke pantai ini,"kata Masliha kepada detikSumbagsel.
Sebagai warga asli, dia menyatakan sangat senang jika semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini.
"Senang, karena bisa sedikit menunjang perekonomian warga disini," tutur dia.
Sejarah Teluk Hantu
Menurut warga sekitar di Desa Pagar Jaya, nama Pantai Teluk Hantu telah ada sejak puluhan tahun silam.
Penyematan nama tersebut karena pantai tersebut dulunya terdapat makam yang hingga sekarang masih ada.
"Dari dulu, sejak saya belum lahir memang kata bapak saya sudah teluk hantu namanya. Menurut ceritanya bapak saya itu karena dulunya di pantai ini banyak kuburan, dan hingga sekarang masih ada beberapa kuburan tersebut. Yang lain sudah dipindahkan," kata Rudy penjaga pantai.
Dia mengimbau untuk wisatawan yang hendak datang ke lokasi tersebut agar selalu menjaga perilaku serta tutur kata untuk menghindar hal-hal yang di luar nalar manusia.
"Iya di sini nggak boleh aneh-aneh, jaga tutur kata sama sikap aja. Biar nggak kesurupan," ucapnya.
Menikmati Sunrise serta Bulan
Menikmati malam di Pantai Teluk Hantu, Lampung. Foto: Pantai Teluk Hantu, Lampung. |
Pantai Teluk Hantu belakang menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Lampung. Selain pantainya yang asri serta laut yang biru dilengkapi hamparan pasir putih bersih, kita juga bisa menyaksikan matahari terbit yang indah serta detik-detik kemunculan bulan.
Dari pengalaman tim detikSumbagsel yang bermalam di pantai ini, kita akan dibuat takjub ketika menjelang malam tiba di mana bulan secara perlahan mulai muncul seolah-olah timbul dari air laut.
Ketika akan mencapai pucuk, bulan akan terlihat lebih besar dengan warna kemerahan. Cahayanya akan terpantul di air laut seakan menghipnotis kita yang memandanginya.
Pun ketika memasuki fajar, matahari dengan cahaya akan muncul dengan sinar hangatnya secara perlahan menyentuh kulit kita.
Momen ini bisa kita abadikan secara jelas dengan kamera ataupun handphone untuk bisa ditampilkan ke media sosial pribadi.
Dari pengalaman tim detikSumbagsel yang bermalam di pantai ini, kita akan dibuat takjub ketika menjelang malam tiba di mana bulan secara perlahan mulai muncul seolah-olah timbul dari air laut.
Ketika akan mencapai pucuk, bulan akan terlihat lebih besar dengan warna kemerahan. Cahayanya akan terpantul di air laut seakan menghipnotis kita yang memandanginya.
Pun ketika memasuki fajar, matahari dengan cahaya akan muncul dengan sinar hangatnya secara perlahan menyentuh kulit kita.
Momen ini bisa kita abadikan secara jelas dengan kamera ataupun handphone untuk bisa ditampilkan ke media sosial pribadi.
Akses Jalan Rusak
Jika kamu ingin berkunjung ke Pantai Teluk Hantu kamu harus menempuh waktu kurang lebih 5 jam dari Kota Bandar Lampung. Jarak tempuh ke lokasi tersebut dari ibukota Provinsi Lampung yakni sekitar 85 kilometer.
Umumnya jarak tersebut hanya memakan waktu 3 jam, namun buruknya kondisi jalan saat kita akan memasuki pantai tersebut akan memakan waktu lebih lama.
Dari kondisi yang dialami tim detikSumbagsel ketika akan memasuki lokasi tersebut, akses jalan didominasi bebatuan besar serta beberapa jalan yang berlumpur.
Selain itu, ada titik-titik tertentu kita akan melewati tanjakan yang cukup curam dengan kondisi jalan batu besar. Hal ini cukup menyulitkan timdetikSumbagsel ketika melintas.
Akses jalan menuju Pantai Teluk Hantu yang rusak. Foto: Pantai Teluk Hantu, Lampung. |
Tim detikSumbagsel harus beberapa kali terjebak di jalan yang berlubang serta berlumpur akibat roda kendaraan yang tersangkut.
Disarankan untuk kamu yang ingin berangkat ke Teluk Hantu hendaknya menggunakan sepeda motor karena akan sangat sulit jika menggunakan mobil.
Menurut Jauhary, Pokdarwis Desa Pagar Jaya mewajibkan setiap pengunjung untuk membayar uang Rp 10 ribu per kendaraan sebelum memasuki pantai.
Nantinya uang tersebut dipergunakan warga untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak dengan cara diuruk dengan tujuan mempermudah para wisatawan.
"Iya bayar Rp 10 ribu di pos 1, itu uang untuk kami memperbaiki jalan karena memang tidak ada dukungan dari pemerintah Kabupaten Pesawaran," kata dia ditemui detikSumbagsel.
Menurut dia, Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona belum sama sekali mendatangi desa tersebut.
"Belum pernah mas, sama sekali belum pernah. Makanya kami yang berinisiatif untuk memperbaiki jalan ini alakadarnya,"tandas dia.
Selain membayar uang di pos pantau Pantai Teluk Hantu, kita juga diwajibkan membayar uang tiket masuk sebesar Rp 25 ribu. Uang ini untuk parkir persatu kendaraan.
"Uang masuk itu untuk kendaraan yakni Rp 25 ribu untuk satu motor. Untuk di Pos pantaunya Rp 10 ribu," kata Jauhary.
Dia juga mengatakan jika ada wisatawan yang kesulitan atau mengalami kendala ketika menuju lokasi pantai bisa menghubungi nomor telepon di pos pantau.
"Kalau ada yang mogok atau kendaraan tersangkut bisa langsung hubungi nomor kami. Nanti kami akan datang dan bantu," tutur dia.
Disarankan untuk kamu yang ingin berangkat ke Teluk Hantu hendaknya menggunakan sepeda motor karena akan sangat sulit jika menggunakan mobil.
Menurut Jauhary, Pokdarwis Desa Pagar Jaya mewajibkan setiap pengunjung untuk membayar uang Rp 10 ribu per kendaraan sebelum memasuki pantai.
Nantinya uang tersebut dipergunakan warga untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak dengan cara diuruk dengan tujuan mempermudah para wisatawan.
"Iya bayar Rp 10 ribu di pos 1, itu uang untuk kami memperbaiki jalan karena memang tidak ada dukungan dari pemerintah Kabupaten Pesawaran," kata dia ditemui detikSumbagsel.
Menurut dia, Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona belum sama sekali mendatangi desa tersebut.
"Belum pernah mas, sama sekali belum pernah. Makanya kami yang berinisiatif untuk memperbaiki jalan ini alakadarnya,"tandas dia.
Selain membayar uang di pos pantau Pantai Teluk Hantu, kita juga diwajibkan membayar uang tiket masuk sebesar Rp 25 ribu. Uang ini untuk parkir persatu kendaraan.
"Uang masuk itu untuk kendaraan yakni Rp 25 ribu untuk satu motor. Untuk di Pos pantaunya Rp 10 ribu," kata Jauhary.
Dia juga mengatakan jika ada wisatawan yang kesulitan atau mengalami kendala ketika menuju lokasi pantai bisa menghubungi nomor telepon di pos pantau.
"Kalau ada yang mogok atau kendaraan tersangkut bisa langsung hubungi nomor kami. Nanti kami akan datang dan bantu," tutur dia.