Presiden AS Joe Biden Menyebutkan Ekonomi China Akan Menjadi Bom Waktu Dunia


Presiden AS Joe Biden Menyebutkan Ekonomi China Akan Menjadi Bom Waktu Dunia

Jumat, 11 Agustus 2023, Agustus 11, 2023

Presiden AS Joe Biden memberi hormat saat upacara wisuda di Akademi Angkatan Udara AS di Stadion Falcon di Colorado Springs, Colorado


Jakarta, Jejak Kriminal Online - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam forum terbuka menyatakan China merupakan bom waktu berdetak dari sisi ekonomi bagi dunia. Pernyataan keras terbuka ini disampaikan Biden dalam pertemuan penggalangan dana kampanyenya, Kamis (10/8/2023) waktu AS.

Bom waktu yang disampaikan Biden seiring data yang menunjukkan angkatan kerja tumbuh lebih lambat dibandingkan tingkat pensiun. "Mereka menuju pengangguran tertinggi, jadi [China] mereka miliki sejumlah masalah. Itu tidak baik karena ketika orang jahat memiliki masalah, mereka melakukan hal yang buruk,” tuding Presiden AS itu dari Utah.

Dalam laporan Bloomberg itu disebut, Amerika disebut sedang bermain di tengah garis tipis teman dan lawan. Negara itu berupaya menghalangi praktik ekonomi China dan agresi di Laut China Selatan, sambil mencapai pemulihan hubungan diplomatik dengan para pemimpin China.

Menurutnya, Washington tidak mencari permusuhan dengan Beijing tetapi mengawasi aktivitasnya dengan cermat. Misalnya, dia menjuluki apa yang disebut inisiatif keuangan infrastruktur jalan sutra baru atau belt and road China sebagai jerat utang karena persyaratan dalam kerja sama harus memberi keuntungan kepada China.

Meski memberi pernyataan keras, Biden sendiri disebut Bloomberg tengah melunak. Dalam perintah eksekutif pembatasan investasi perusahaan AS di China terlihat terjadi pemangkasan besar besaran dibandingkan draf awal.

Saat yang sama negara itu berupaya meningkatkan hubungan diplomatik dengan China.  China memang diperkirakan menjadi sumber baru pendorong perekonomian dunia setelah negara itu mencabut protokol ketat penanganan Covid-19.

Meskipun diperkirakan menjadi motor, ekonomi China yang mencapai US$18 triliun itu menghadapi tantangan secara menyeluruh, seperti pelemahan belanja konsumen, ekspor yang melambat, pengangguran kaum muda yang tinggi, dan pasar properti yang merosot termasuk jatuhnya raksasa properti Country Garden Holdings Co.akibat gagal bayar utang.

Tantangan lain, produk domestik bruto PDB) China tumbuh lebih lambat dari perkiraan sebesar 5,5 persen pada paruh pertama tahun ini, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagian besar produksi dunia bergantung pada China, yang menyebabkan kekhawatiran rambatan bagi ekonomi global.

AS sendiri berupaya mengurangi ketergantungan dari China. Pemerintahan Biden berupaya untuk menghilangkan risiko dari Beijing dengan mengurangi ketergantungannya suplai bahan baku dari China. Biden juga menantang dominasi China di bidang teknologi hijau dan semikonduktor. Sementara, Reuters menyatakan sektor konsumen China jatuh ke dalam deflasi dan menjadi persoalan meluas.

Kondisi ini akan membuat China memasuki era pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih lambat dengan harga dan upah konsumen yang stagnan, kontras dengan inflasi di tempat lain di dunia. Amerika Serikat, ekonomi terbesar di dunia, telah berjuang melawan inflasi yang tinggi dan melihat pasar tenaga kerja yang kuat.

Biden pada hari Rabu menandatangani perintah eksekutif yang akan melarang beberapa investasi baru AS di China dalam teknologi sensitif seperti chip komputer. China, yang memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia, mengatakan 'sangat prihatin' tentang perintah tersebut dan menyatakan berhak untuk membalas. 

Sumber : Bisnis.com

TerPopuler