Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Memprediksikan Akan Terjadinya Kiamat Internet Pada 2025


Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Memprediksikan Akan Terjadinya Kiamat Internet Pada 2025

Sabtu, 08 Juli 2023, Juli 08, 2023
NASA Prediksi Akan Terjadi Kiamat Internet di 2025. Foto: Internet


Redaksi.Jk - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memprediksikan akan terjadinya kiamat internet pada 2025. Waduh, kok bisa?


Hal itu diakibatkan oleh badai matahari yang berpotensi melumpuhkan layanan telekomunikasi, khususnya internet, yang saat ini sudah menjadi bagian dari aktivitas manusia.


"Karena angin yang dihasilkan badai matahari di dekat matahari, dampak atmosfer berpotensi dirasakan di Bumi. Suar matahari dan pelepasan massa korona mendorong badai, yang melepaskan partikel matahari dan radiasi elektromagnetik ke planet kita," ujar NASA dikutip dari USA Today, Jumat (7/7/2023).


Coronal mass ejection (CME) atau lontaran massa korona, kata NASA, akan meningkat pada puncak siklus 11 tahunnya, yang mana itu terjadi pada 2025.


Dampak terjadinya lontaran massa korona tersebut akan mempengaruhi layanan yang saat ini banyak dimanfaatkan umat manusia, seperti sinyal satelit, komunikasi radio, internet, navigasi global positioning system (GPS), hingga jaringan listrik. Sektor teknologi disebut akan berdampak parah bila badai matahari tersebut melumpuhkan akses internet.


Potensi badai matahari memicu kiamat internet sangat kecil, tetapi menurut sebuah penelitian, ancaman tersebut tidak bisa diremehkan begitu saja.


Sangeetha Abdu Jyothi, seorang pakar ilmu komputer di University of California menyimpulkan dalam studi yang diterbitkan pada 2021, ada kemungkinan 1,6% sampai 12% gangguan jangka panjang dapat terjadi pada dekade berikutnya karena badai matahari.


Risiko kiamat internet dapat meruntuhkan ekonomi Amerika Serikat yang lebih tinggi daripada di Asia, yakni bisa mencapai USD 7 miliar per harinya.


Selama bertahun-tahun sebelumnya, NASA terus mencari jalan keluar dari prediksi ancaman kiamat internet pada 2025, salah satunya dengan meluncurkan wahana antariksa pada 2018 untuk mendekati permukaan matahari.


Wahana antariksa tersebut bertugas mengumpulkan informasi penting tentang matahari, yang mana itu akan jadi pemahaman baru bagi peneliti, mulai dari bagaimana angin matahari mencapai kecepatan supersonik dan berdampak pada sistem cuaca luar angkasa.


NASA juga menciptakan model komputer baru yang menggabungkan kecerdasan buatan dan data satelit. Dengan harapan, teknologi itu jadi menjadi alarm bagi manusia di Bumi dengan peringatan 30 menit sebelum terjadi peristiwa.



Sumber: detik.com

TerPopuler